Kamis 19 Sep 2019 01:00 WIB

Devil's Horn Tumbuh di Kepalanya, Kakek Asal India Dioperasi

Devil's horn biasanya tumbuh di area tubuh yang terpapar sinar matahari.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang kakek di India memiliki devil's horn di kepalanya. Dokter telah berhasil menghilangkannya.
Foto: SWNS
Seorang kakek di India memiliki devil's horn di kepalanya. Dokter telah berhasil menghilangkannya.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Seorang pria asal India telah berhasil menyingkirkan ‘tanduk’ yang tumbuh hingga empat inci di kepalanya. Beberapa hari lalu, upaya pengangkatan dilakukan, setelah tanduk itu membuatnya mulai merasa sakit.

Kakek berusia 74 itu bahkan sempat mencoba memotong tanduk yang tumbuh di atas kepalanya dengan meminta bantuan tukang cukur. Namun, karena kondisinya tak kunjung membaik, ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit di Sagar.

"Pada awalnya, ia mengabaikan benjolan di kepala yang dianggap tak apa-apa, bahkan ia sempat memotongnya dengan bantuan tukang cukur, tetapi saat benjolan itu mulai mengeras dan terus bertumbuh tinggi, ia mendatangi rumah sakit,” ujar Vishal Gajbhiye, dokter yang menangani kakek tersebut dilansir Fox News, Rabu (18/9).

Gajbhiye mengatakan, pasiennya didiagnosis mengalami tanduk sebaceous atau disebut dalam kasus medis sebagai devil's horn atau tanduk setan. Menurut laporan yang didokumentasikan di Perpustakaan Nasional Kedokteran, Institut Kesehatan AS, kasus ini biasanya terjadi di area tubuh yang terpapar sinar matahari, mulai dari wajah dan tangan, di mana benjolan awalnya terdiri dari gundukan keratin.

Tanduk yang ada di kepala pria itu dihilangkan dengan tindakan operasi kecil. Saat operasi pembuangan devil's horn, dokter menggunakan pisau cukur steril dan cangkok kulit untuk menutup lubang di kepala.

Meski pertumbuhan benjolan itu bersifat jinak, namun hal ini harus terus diawasi. Bahkan pria yang mengalami hal ini kemungkinan perlu melakukan perawatan di kemudian hari untuk mencegah pertumbuhan kembali.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement