Rabu 18 Sep 2019 02:37 WIB

Studi: Pola Vegan Tingkatkan Mikroba Penentu Berat Badan

Pola makan vegan tingkatkan kadar sejumlah mikroba di usus yang pengaruhi berat badan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Sebuah penelitian skala kecil baru menemukan bukti bahwa mengikuti pola makan vegan dapat meningkatkan kadar sejumlah mikroba di usus manusia. Mikroba ini khususnya terkait dengan perubahan berat badan, komposisi tubuh, dan pengawasan gula darah.

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di  the Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM) Washington DC. Mereka mengamati 147 peserta yang kelebihan berat badan (termasuk 86 persen wanita dan 14 persen pria) dengan usia rata-rata 55,6.

Para peserta ditempatkan secara acak ke dalam dua kelompok. 73 orang diminta mengikuti diet vegan rendah lemak selama 16 pekan. Sedangkan 74 sisanya diminta untuk tidak melakukan perubahan pada diet mereka.

Pada awal penelitian dan pada akhir 16 pekan, para peneliti menilai komposisi mikrobiota usus, komposisi tubuh, dan sensitivitas insulin. Temuan ini diperesentasikan pada pertemuan tahunan asosiasi Eropa untuk studi diabetes (EASD) tahun ini.

Seperrti yang dilansir dari Malay Mail, Selasa (17/9),  mereka yang mengikuti diet vegan menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan dengan kelompok kehilangan rata-rata 5,8 kg, terutama karena pengurangan 3,9 kg massa lemak serta pengurangan lemak visceral. Ini merupakan lemak yang disimpan di sekitar organ di perut dan di sekitar usus.

Sensitivitas insulin juga meningkat secara signifikan pada kelompok vegan. Selain itu, para peneliti menemukan kelimpahan bakteri usus Faecalibacterium prausnitzii meningkat pada kelompok vegan rata-rata 4,8 persen. Perubahan ini dikaitkan dengan penurunan berat badan, massa lemak, dan lemak visceral.

Banyaknya Bacteroides fragilis pun meningkat pada kelompok vegan rata-rata 19,5 persen dan sekali lagi dikaitkan dengan penurunan berat badan, massa lemak, lemak visceral, serta dengan peningkatan sensitivitas insulin.

Para penulis mencatat penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah efek positif yang ditemukan dalam penelitian ini adalah karena mengikuti pola makan vegan atau karena mengurangi asupan kalori. Namun, mereka menambahkan serat tampaknya juga memainkan peran penting.

“Pergeseran utama dalam komposisi mikrobioma usus adalah karena peningkatan kandungan relatif bakteri penghasil asam lemak rantai pendek yang memakan serat,” kata penulis.

Oleh karena itu, kandungan serat makanan yang tinggi tampaknya penting untuk perubahan yang diamati dalam penelitian ini. “Makan lebih banyak serat adalah rekomendasi diet nomor satu untuk mikrobioma usus yang sehat,” ujar mereka.

Mereka juga menambahkan penelitian sebelumnya juga menyarankan pola makan nabati bisa efektif untuk mengelola berat badan dan mencegah, serta mengobati diabetes.

Studi skala kecil lain yang diterbitkan awal tahun ini menemukan bahwa, mengikuti diet vegan dapat meningkatkan banyaknya hormon usus yang dapat membantu dalam pencegahan diabetes tipe dua dan obesitas. Hormon usus  bertanggung jawab untuk mengatur gula darah, rasa kenyang, dan berat badan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement