Selasa 17 Sep 2019 11:19 WIB

Mengapa Minuman Starbucks Bernama Berbeda?

Tidak ada minuman ukuran small, medium, large di Starbucks.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Gelas minuman di Starbucks.
Foto: EPA
Gelas minuman di Starbucks.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kedai kopi Starbucks memberikan nama yang berbeda untuk setiap ukuran gelas plastiknya dibandingkan kedai kopi lainnya. Kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) ini tidak mengunakan nama yang lazim digunkan seperti small, medium dan large.

Ketika memesan minuman di Starbucks, maka Anda akan mulai ragu seberapa banyak minuman yang didapat dengan nama ukuran yang unik itu. Seperti, tall, grande, dan venti latte. Seolah-olah, ukuran gelas plastik Starbuck itu adalah rahasia perusahaan.

Baca Juga

Berdasarkan laman Starbucks, sebagaimana dikutip Reader's Digest pada Selasa (17/9), ukuran gelas plastik yang ditawarkan mulai dari Short hingga Trenta Cold.

Kalau masih bingung, coba simak penjelasan ini. Pertama, Short. Gelas plastik ini berisikan delapan fluid ounces atau satu fluid ounces setara 29,5 ml. Ukuran yang pas untuk cappucino. Ukuran ini kini tidak lagi dimasukkan ke dalam menu biasa sejak munculnya ukuran lain yang lebih besar.

Kedua, Tall. Gelas plastik ini berisikan 12 fluid ounces. Tall adalah ukuran terkecil yang bisa ditemukan di menu biasa Starbucks.

Ketiga, Grande. Jika Anda memesan grande, maka Anda akan mendapatkan 16 fluid ounces dari minuman panas atau dingin. Minuman espresso ukuran grande di Starbucks hadir dengan takaran dua kali minuman espresso.

Keempat, Venti. Ukuran ini bervariasi. Venti untuk minuman panas akan memuat 20 fluid ounces. Sedangkan yang dingin memuat 24 fluid ounces. Perbedaanya karena yang dingin terdapat es. Jadi, kandungan kopi di dalamnya tetaplah sama.

Kelima, Trenta Cold. Ini adalah gelas plastik terbesar yang disediakan Starbucks. Isinya adalah 31 fluid ounces. Trenta Cold biasanya digunakan untuk kopi es dan cold brew.

Kabarnya penggunaan ukuran tersebut dilakukan setelah CEO Starbucks Howard Schultz melakukan perjalanan ke Italia di tahun 1983. Di sana ia terpesona dengan romantisme kedai kopi Italia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement