Sabtu 14 Sep 2019 02:11 WIB

Hobi Tradisional Anak Digantikan Gadget dan Youtube

Menonton TV atau YouTube sama-sama lebih populer daripada membaca buku atau bermain.

Rep: Umi Soliha/ Red: Andi Nur Aminah
Mengenalkan gadget sebelum usia dua tahun akan memengaruhi perkembangan anak.  (ilustrasi)
Foto: buybymom
Mengenalkan gadget sebelum usia dua tahun akan memengaruhi perkembangan anak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah jajak pendapat terbaru menyebut, hobi anak-anak tradisional telah digantikan oleh fenomena modern seperti komputer dan permainan ponsel. Dalam survei yang dilakukan kepada 100 anak berusia 7 hingga 12 tahun ini menunjukkan menonton TV atau YouTube sama-sama lebih populer daripada membaca buku atau bermain dengan mainan.

Membangun sarang hanya berada di urutan kesembilan dalam 10 hobi terbaik anak-anak saat ini. Seperti juga halnya dengan kegiatan lain seperti bermain conker atau bermain sepatu roda tidak masuk dalam daftar. Sementara membuat model dan memanjat pohon adalah hobi masa lalu. Jajak pendapat juga menemukan bahwa mengoleksi barang-barang tetap populer di kalangan anak muda.

Baca Juga

 

Faktanya, lebih dari setengah anak-anak modern saat ini mengumpulkan barang-barang untuk bersenang-senang. Koleksi yang paling populer di antara jajak pendapat itu adalah boneka mainan (43 persen) diikuti dengan kartu (42 persen) dan stiker (38 persen).

 

Setengahnya didorong oleh keinginan untuk melihat seberapa jauh mereka dapat menumbuhkan koleksi dan 59 persen menikmati bertukar dengan teman-teman. Sementara 56 persen bertukar barang hanya untuk tetap terlibat dengan apa yang sedang dilakukan teman-teman mereka.

43 persen mengatakan dengan memiliki koleksi yang banyak membuat mereka merasa bangga dan 38 persen berharap untuk memamerkannya kepada teman-teman mereka. "Kegembiraan di wajah anak-anak di toko ketika mereka menyadari betapa dekatnya mereka untuk menyelesaikan koleksi kartu mereka, membawa kembali ingatan saya sendiri akan masa kecil. Saya pikir kita semua bisa mengingat kegembiraan itu," kata Kepala Pemasaran Sainsbury, Mark Given yang membuat servei ini, dilansir dari Independent.co.uk, Jumat (13/9).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement