Jumat 13 Sep 2019 12:25 WIB

Donna Agnesia Mabuk Ketinggian Saat Ikut Riding di Himalaya

Donna Agnesia dibonceng sang suami saat riding di Himalaya.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Pasangan figur publik Donna Agnesia dan Darius Sinathrya.
Foto: Republika/Farah Noersativa
Pasangan figur publik Donna Agnesia dan Darius Sinathrya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presenter Donna Agnesia mengalami mabuk ketinggian ketika dibonceng dengan motor oleh sang suami di pegunungan Himalaya, India Utara. Semula, Donna tak mengerti yang dirasakan tubuhnya ialah pertanda mabuk ketinggian.

"Karena nggak pernah ngerasain ke tempat tinggi, jadi nggak pernah tahu bagaimana rasanya efek awalnya dan gejala awal altitude sickness," ungkap Donna saat konferensi pers peluncuran vlog series perjalanan Himalayan Ridge, di wilayah Jakarta Selatan, Kamis (12/9).

Baca Juga

Sebelum berangkat riding ke pegunungan Himalaya bersama suaminya, Darius Sinathrya, Donna telah disarankan oleh teman-temannya untuk mewaspadai gejala mabuk ketinggian. Gejalanya antara lain ditandai dengan rasa sakit pada bagian atas tubuh seperti leher, telinga, serta kepala. Gejala itu dialami oleh Donna pada hari kedua berkendara, tepatnya pada saat malam hari ketika mereka menginap di tenda.

"Itu tiba-tiba terasa banget, lemas banget, lalu sakit kepala sesakit-sakitnya," kata ibu beranak tiga itu.

Padahal, saat itu hari masih sore dan Donna serta timnya yang berjumlah lima orang, termasuk Darius, itu masih harus mengambil gambar untuk vlog. Adegan-adegan untuk pengambilan gambar juga mengharuskan adanya dia yang membonceng Darius.

Gejala mabuk ketinggian yang dialami oleh Donna ternyata semakin menjadi. Dia pun harus menarik napas lebih panjang karena asupan oksigen di dalam kepala berkurang. Donna pun merasa kesakitan saat menghela napas. Ia merasa beruntung Darius membantu untuk meredakannya.

"Darius merawat saya pada malam saya sakit itu," kata Donna.

Meskipun Donna sakit, proses pengambilan gambar tetap berlanjut. Setelahnya, Donna diberikan perawatan berupa oksigen dan obat-obatan untuk meredakan mabuk ketinggian serta meminum air hangat yang dicampur bawang putih.

"Kami disarankan oleh sopir kami yang orang India itu. Katanya kalau sudah terkena sakit itu harus meminum air irisan bawang putih. Itu rasanya seperti kuah bakso, tapi nggak enak," ungkap Donna.

Donna saat itu langsung merasa mual. Akan tetapi, setelah perawatan dan istirahat, ia merasa lebih baik pada pagi harinya.

Mereka pun kemudian melanjutkan petualangan riding sampai ke Kahardung La Gompa yang memiliki ketinggian 5.359 meter dari dasar permukaan laut. Meskipun sempat sakit, Donna dan timnya berhasil menyelesaikan misi dan kembali lagi ke Indonesia.

“Waktu itu banyak yang menyuruh saya kalau saya capek mendingan naik mobil support saja. Tapi karena ada misi kebaikan dari sponsor, yaitu penggalangan dana untuk sekolah di Indonesia, ini menjadi penguat saya untuk terus ikut Darius riding sampai selesai,” tutur Donna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement