REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok grup musik asal Indonesia, D'Masiv menutup acara Indonesia Weekend yang digelar yang digelar di Potters Fileds Park, taman dengan latar belakang ikonik, The Tower Bridge, London, Inggris. Acara tersebut dihelat selama dua hari, Sabtu dan Ahad.
D'Masiv yang beranggotakan Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitaris), Nurul Damar Ramadan (gitaris), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) itu tampil prima meski belum cukup beristirahat. Mereka naik pentas setelah beberapa jam mendarat di bandara Heathrow.
Rian sebetulnya mengaku masih lelah. Namun, ia mengatakan bahwa rasa lelah selama perjalanan terbalas meliat antusiasme penonton di Inggris.
“Senang bisa tampil di London untuk pertama kalinya dan mudah-mudahan bisa kembali lagi tampil di Inggris," ujar Rian Ekky Pradipta atau yang dikenal dengan Rian D'Masiv kepada Antara London, Ahad, usai tampil mengisi acara penutup Indonesia Weekend.
Rian menguasai panggung yang menghadap London Bridge itu dengan menyapa para pengemarnya yang ikut bernyanyi. Ia juga menyalami beberapa di antara mereka yang rela menunggu sejak siang hari.
"Kami ke Inggris disponsori oleh Paytren,” ujar Rian.
Dengan kamera dari ponsel, para penonton mengambil foto serta merekam penampilan d'Masiv di sore hari yang cerah di penghujung musim panas. Indonesia Weekend yang digelar untuk keempat kalinya adalah kolaborasi Kementerian Pariwisata dengan KBRI di London serta Komunitas Bangga Indonesia.
Ajang yang diselenggarakan selama dua hari itu didukung penampilan musisi dari Indonesia, seperti penyanyi dan pemain saxophone Yuyun George, pemain biola Mia Ismi, penampilan angklung Ika Ikreasindo dalam angklung interaktif, dan Wonderful Indonesia Band yang terdiri dari Denny, Irfan, Dika Chasmala, serta DJ ita.
“Senang bisa menyaksikan penanpilan d’Masiv di London, apalagi aku masih berjuang menyelesaikan desertasi, jadi pas nyanyi lagu jangan menyerah, langsung termotivasi, ujar Reni Dasril, pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di London.
Ikuti Whatsapp Channel Republika