Tahukah Anda apa itu difteri? Pernahkah Anda merasakannya? Jika diingat-ingat kembali tentu hal itu sangat tidak menyenangkan bukan? Bahkan menurut beberapa sumber, difteri selalu berhasil membuat penderitanya tidak bisa tidur dengan nyenyak. Hingga yang terparah, menurunkan nafsu makan penderitanya.
Simak pengertian, penyebab, gejala, faktor, pencegahan, dan juga pengobatan masalah difteri versi Cermati.com:
Apa Itu Difteri?
Difteri yang umumnya menyerang balita di bawah usia 5 tahun dan juga dewasa di atas 40 tahun ini disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Inilah pentingnya mendapatkan vaksinasi difteri dari klinik kesehatan.
Difteri yang dibiarkan tanpa mendapat penanganan khusus akan berakibat fatal seperti gagal jantung, gangguan pada saraf, terjadinya komplikasi yang cukup serius, dan paling parah bisa menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat.
Penyebab Difteri
Penyebab paling utama difteri adalah terinfeksi oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Bakteri yang cukup berbahaya ini menyebar melalui kontak langsung dengan benda atau cairan yang masuk ke dalam tubuh.
Contohnya seperti saling meminjamkan gelas minum, handuk, sapu tangan, atau sendok. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari meminjamkan benda-benda pribadi Anda tersebut.
Selain itu, waspada juga saat penderita difteri ini bersin, batuk, atau mengeluarkan air liur dan hingus yang bisa menempel di kulit Anda. Ini bisa menjadi perantara terinfeksinya Anda dengan penyakit difteri.
Awalnya memang tidak akan terlihat perubahan apapun. Namun, setelah lebih kurang enam hari, gejala awal akan mulai muncul. Anda akan merasakan beberapa gejala awal dari difteri.
Infeksi yang biasanya terjadi ada di bagian hidung dan tenggorokan. Setelah beberapa hari terinfeksi, bakteri Corynebacterium diphtheria akan melepaskan sejenis toksin berbahaya dan diikuti muncul lapisan abu-abu cukup tebal di bagian mukosa hidung, tenggorokan, saluran pernafasan, dan juga lidah.
Jika tidak diobati segera, bakteri difteri akan semakin meluas ke bagian organ penting seperti jantung, ginjal, dan juga otak. Ini akan menyebabkan masalah gagal ginjal, radang selaput jantung, dan juga kelemahan pada otot.
Baca Juga: Punya Benjolan di Pergelangan Tangan atau Kaki? Mungkin Itu Kista Ganglion
Gejala Difteri
Setelah tahu apa penyebabnya, sekarang Anda juga harus tahu apa gejala yang timbul jika Anda terinfeksi bakteri difteri. Umumnya gejala ini akan timbul setelah 2 hingga 6 hari pasca terinfeksinya Anda.
Meskipun gejalanya hampir sama dengan flu biasa, namun yang membedakan adalah adanya lapisan abu-abu tebal dan terkadang munculnya tonsil di tenggorokan.
Gejala lainnya yang terlihat jelas adalah:
- Mengalami demam tinggi
- Badan menggigil
- Terjadi pembengkakan kelenjar di bagian leher
- Suara berubah menjadi lebih besar dan keras
- Terjadinya radang tenggorokan
- Kulit berubah menjadi kebiru-biruan
- Meningkatnya produksi air liur hingga air liur menetes terus menerus
- Tubuh terasa tidak nyaman saat beraktifitas
- Kesulitan saat bernafas dan menelan makanan
- Terganggunya penglihatan
- Terjadi masalah pada cara bicara atau biasa disebut cadel
- Gejala yang paling jelas terlihat adalah kulit pucat, berkeringat dingin di seluruh tubuh dan denyut jantung menjadi lebih cepat.
Faktor yang Menyebabkan Difteri
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyakit difteri. Ini adalah faktor penyebab yang paling umum terjadi pada penderita difteri.
- Tidak mendapat vaksinasi difteri
- Berlibur atau berkunjung ke Negara lain yang tidak mewajibkan adanya imunisasi difteri
- Terkena AIDS
- Menerapkan gaya hidup yang kurang baik
- Memiliki ventilasi yang tidak memadai atau aliran udara yang buruk
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Pencegahan Penyakit Diare
Cara Mengobati Difteri
Langkah pertama yang harus Anda ambil adalah segera periksakan ke dokter. Setelah itu, dokter yang cepat dan tanggap pasti akan segera memberikan suntikan antitoksin pada tubuh Anda. Ini akan menghentikan penyebaran toksin berbahaya yang dapat menyerang organ penting tubuh lainnya.
Jangan lupa informasikan pada dokter jika Anda memiliki alergi pada obat tertentu, dengan begitu dokter akan meresepkan obat yang aman untuk Anda. Untuk menghentikan penyebaran toksin tersebut, bisa juga menggunakan antibiotik dengan resep dokter.
Difteri merupakan salah satu penyakit menular, sehingga penderitanya harus diopname dan ditempatkan di ruang isolasi. Ruang isolasi sangat efektif untuk menghentikan penularan infeksi.
Cara Mencegah Difteri
Ada beberapa cara yang efektif untuk mencegah terinfeksi bakteri difteri. Perhatikan dan jangan lupa amalkan ya.
- Dapatkan imunisasi DPT yang asli dari pihak kesehatan
- Jagalah kebersihan sekitar Anda
- Penuhi makanan seimbang dan minum air putih yang banyak
Jangan Meremehkan Masalah Difteri
Sebaiknya Anda lebih waspada dan jangan remehkan infeksi difteri. Jangan lewatkan mendapat imunisasi DPT saat posyandu atau pemeriksaan kesehatan rutin. Selain itu pahami lebih jelas tentang masalah difteri agar Anda bisa segera mengenali gejalanya sejak dini.
Baca Juga: Biang Kerok Batuk Gak Sembuh-sembuh, Jangan Sepelekan!