REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fokus kepada hal yang terjadi saat ini dapat meningkatkan kinerja akademik dan kesehatan mental siswa. Fakta tersebut telah dibuktikan dalam jurnal penelitian terbaru, Behavioural Neuroscience 2019.
Dalam penelitian ini, peniliti memberikan pelatihan konsentrasi kepada 100 siswa kelas enam sekolah dasar. Setengah dari mereka mendapatkan pelatihan konsentrasi selama delapan pekan, sementara sisanya mengambil kelas pengkodean.
Para siswa didorong untuk memerhatikan napas mereka. Partisipan diminta hanya fokus pada hal yang terjadi saat ini. Mereka kemudian secara sadar mencoba menyingkirkan hal–hal yang telah terjadi atau yang akan masih terjadi dari benak.
Hasilnya, para siswa yang mendapatkan pelatihan konsentrasi ini, tingkat stresnya turun. Sementara itu, siswa yang tidak mendapatkan pelatihan tidak mengalami hal tersebut.
Bagaimana cara melakukannya? "Kalau Anda fokus pada guru di depan kelas atau pekerjaan rumah yang sedang diselesaikan, itu akan baik untuk proses belajar," kata John Gabrieli, profesor ilmu kognitif dan otak dari Grover M Hermann Health and Technology.
Tidak hanya bisa menekan tingkat stres, melatih konsentrasi juga mengurangi aktivasi amigdala, wiayah otak yang memproses rasa takut dan emosi saat menghadapi hal yang menakutkan. Penelitian ini juga menunjukkan, untuk pertama kalinya, pelatihan konsentrasi bisa mengubah aktivitas otak pada siswa.
"Pelatihan konsentrasi selayaknya orang melakukan olah raga di gym manfaatnya akan terasa jika dilakukan secara konsistensi dan terus–menerus," ujar Gabrieli, dilansir Times Now News.