REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ingin membuat wilayah lain di Indonesia sebagai destinasi gatronomi internasional. Saat ini, baru wilayah Ubud, Gianyar, Bali yang telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
"Ada banyak, cuma kan ada persyaratannya, dan memang harus terpenuhi semuanya," ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Vita Datau dalam acara "Jakarta Eat Festival", Ahad (1/9).
Vita menjelaskan, wilayah Indonesia yang saat ini sedang dipersiapkan adalah Sumba, Nusa Tenggara Timur. Hanya saja, masih ada satu syarat yang masih belum terpenuhi, sehingga belum bisa diakui sebagai destinasi gastronomi internasional yang diakui oleh Organisasi Pariwisata Dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Vita menjelaskan, untuk mengikuti standar yang ditetapkan UNWTO banyak syarat yang perlu dipenuhi. Suatu wilayah perlu menata mulai dari heritage, produk, aktivitas, pasar, toko, tempat, dan festival.
Menurut Vita, Sumba belum memiliki hydroculture dan museum budaya yang menjadi syarat wajib untuk memenuhi standar yang ada. Vita mengatakan, pemerintah daerah tersebut sedang mencoba mempersiapkan persyaratan yang masih kurang untuk segera terpenuhi.
Selain Sumba, wilayah lainnya adalah sekitar Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Bandung, Jawa Barat. Dua tempat itu dinilai memiliki cerita yang kuat seputar gastronomi.