Jumat 30 Aug 2019 15:06 WIB

RS Dharmais Kerja Sama Diagnosis Kanker dengan Flowcytometry

RS Dharmais berkolaborasi dengan BD Indonesia untuk pelatihan Flowcytometry.

Rumah Sakit Kanker Dharmais - Pusat Kanker Nasional menandatangani MoU dengan BD (Becton Dickinson Indonesia) untuk memajukan Diagnosis Leukemia dan Limfoma di Indonesia
Foto: Dharmais
Rumah Sakit Kanker Dharmais - Pusat Kanker Nasional menandatangani MoU dengan BD (Becton Dickinson Indonesia) untuk memajukan Diagnosis Leukemia dan Limfoma di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Kanker Dharmais - Pusat Kanker Nasional dan Becton Dickinson (BD) Indonesia PT menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mendukung pelatihan bagi praktisi kesehatan di Indonesia. Hal ini sebagai bagian dari program pengembangan keilmuan Leukemia dan Limfoma Immunophenotyping di Indonesia.

Kerja sama ini untuk mendukung diagnosis kanker yang akurat khususnya diagnosis Leukemia & Limfoma menggunakan flowcytometry. Diagnosis yang akurat sangat penting, dan di WHO, diagnosis dan klasifikasi tumor hematolimfoid, leukemia / limfoma imunofenotip yang berasal dari flowcytometry menjadi salah satu landasan diagnosis. Diagnosis yang akurat akan menjadi dasar bagi ahli hemato-onkologi untuk menentukan pengobatan terbaik bagi pasien.

 

Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Abdul Kadir mengatakan institusinya berkomitmen untuk membantu membangun kemampuan manajemen leukemia dan limfoma di Indonesia melalui program pelatihan dan pendidikan. BD telah menjadi mitra Dharmais dalam menyediakan diagnosis yang akurat untuk kanker darah melalui solusi Flow Cytometry-nya.

 

"MoU antara Rumah Sakit Kanker Dharmais dan BD ini akan meningkatkan kolaborasi dengan memberikan program pelatihan kepada operator dan ahli patologi yang memungkinkan mereka untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru dalam diagnosis," ucap dia.

 

photo
Rumah Sakit Kanker Dharmais - Pusat Kanker Nasional menandatangani MoU dengan BD (Becton Dickinson Indonesia) untuk memajukan Diagnosis Leukemia dan Limfoma di Indonesia

Saat ini, Indonesia masih kekurangan tenaga kerja yang mampu menangani leukemia, termasuk hemato-onkologi dan ahli patologi klinis, dan Tim Kerja Kanker Multidisipliner Hematolymphoid Malignancies, yang dipimpin oleh Dody Ranuhardy berada di garis depan dalam pendidikan dan pelatihan ini.

 

Immunophenotyping adalah teknik yang digunakan untuk mempelajari protein yang diekspresikan oleh sel. Teknik ini biasa digunakan dalam penelitian dan tujuan diagnostik laboratorium untuk mendeteksi penanda tumor, seperti dalam diagnosis leukemia.

 

Advance Practices dalam Immunophenotyping akan memungkinkan deteksi dini penyakit yang memungkinkan diagnosis dan pengobatan yang lebih akurat dan lebih cepat untuk pasien.

 

Flow Cytometry adalah proses yang digunakan untuk menyortir, memisahkan dan memeriksa partikel mikroskopis, seperti sel. Ini memainkan peran penting dalam penelitian dan diagnosis medis. BD menawarkan portofolio instrumen cytometry aliran yang berkembang untuk penelitian sel induk, imunologi, tes CD4 dan fenotip leukemia / limfoma.

 

BD, sebagai mitra industri, telah melakukan program pelatihan terstruktur tentang flow cytometry di wilayah Asia Tenggara sejak tahun 2003. MoU akan melihat BD mendukung program pelatihan nasional untuk diagnosis lanjutan tentang Leukemia & Limfoma dengan Rumah Sakit Dharmais.

 

Hari Nurcahyo, Country Manager, BD Indonesia mengatakan hingga saat ini, lebih dari 200 peneliti dan dokter telah dilatih tentang ilmu flow cytometry di Indonesia. "Dengan kemitraan ini dengan Dharmais, 50 operator dan ahli patologi tambahan akan dilatih dalam 2 tahun ke depan, memungkinkan kami untuk terlibat dengan lebih banyak pengguna dalam aplikasi terperinci tentang flow cytometry," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement