Rabu 28 Aug 2019 10:43 WIB

5 Trik Jaga Kesehatan Paru di Lingkungan Berpolusi

Paru-paru bisa jadi sarang partikel-partikel kecil dan berbahaya dari polusi.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Suasana permukiman dengan latar belakang gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Rabu (31/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana permukiman dengan latar belakang gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Rabu (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak dari paparan polusi udara bisa dirasakan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Salah satu organ tubuh yang akan sangat terdampak adalah paru-paru.

"Dampak polusi udara sangat berbahaya terhadap kesehatan paru-paru," ungkap spesialis paru dan pernapasan konsultan paru kerja dan lingkungan dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya dr Feni Fitriani Taufik SpP(K) MKed, dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Paru-paru merupakan organ pernapasan yang paling akhir. Ketika menghirup udara berpolusi, paru-paru akan menjadi tempat bersarangnya partikel-partikel kecil dan berbahaya dari polusi udara. Salah satu contohnya adalah partikel berbahaya PM2.5 yang berukuran sangat kecil.

Penumpukan partikel-partikel berbahaya dari polusi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan jumlah radikal bebas yang tak bisa dinetralisir oleh antioksidan alami di dalam tubuh. Kondisi ini akan merangsang terjadinya perubahan sel di dalam saluran pernapasan.

"Diserap ke pembuluh darah, dan menyebar ke berbagai organ tubuh," lanjut Feni.

Dalam waktu lama, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan sistemik, penurunan fungsi paru, dan terbentuknya risiko penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kronik seperti kanker paru, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), strok, penyakit jantung, dan diabetes.

Feni mengungkapkan mungkin sulit bagi seseorang untuk pindah dari kota yang berpolusi tinggi ke kota lain yang memiliki kualitas udara lebih baik. Akan tetapi, bukan berarti tak ada yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di kota atau lingkungan berpolusi tinggi.

Feni mengungkapkan setidaknya ada lima hal yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di lingkungan berpolusi tinggi untuk menjaga kesehatan paru-paru mereka. Berikut ini adalah kelima hal tersebut.

Pola Hidup

Menerapkan pola hidup sehat merupakan salah satu kunci untuk menjaga kesehatan paru-paru di tengah lingkungan berpolusi. Konsumsi makanan yang bergizi dan olahraga secara rutin dapat menjaga daya tahan tubuh.

Setop Rokok

Orang-orang yang tinggal di lingkungan berpolusi setiap hari akan menghirup udara dengan kualitas yang buruk. Kebiasaan merokok hanya akan semakin memperparah kondisi ini, oleh karena itu kebiasaan merokok harus dihentikan.

Masker

Ketika sedang beraktivitas di luar ruangan dengan udara yang berkualitas buruk, penggunaan masker akan sangat membantu untuk menjaga kesehatan diri. Masker yang ideal untuk digunakan di lingkungan berpolusi adalah masker tipe N95.

Masker tipe N95 dilengkapi oleh lapisan penyaring khusus sehingga dapat memberi perlindungan yang optimal bila digunakan dengan benar. Salah satu kemampuan unggul dari masker tipe N95 adalah mampu menangkal partikel PM2.5 yang sangat kecil secara efektif.

Batasi Aktivitas Luar Ruangan

Ketika berada di daerah atau lingkungan berpolutan tinggi, ada baiknya membatasi waktu beraktivitas di luar ruangan. Biasakan untuk mengecek kualitas udara terlebih dahulu melalui aplikasi ponsel pintar sebelum beraktivitas di luar ruangan.

Cek Kesehatan

Hal lain yang tak kalah penting adalah melakukan pengecekan kesehatan paru-paru ke dokter. Pengecekan kesehatan paru-paru sebaiknya dilakukan secara berkala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement