Senin 26 Aug 2019 09:26 WIB

Kompetisi Dorong Pengusaha Kuliner Bersaing di Era Digital

Bidang kuliner kini merambah ranah digital dengan rerata kenaikan omset 80 persen.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Bisnis kuliner
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bisnis kuliner

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lima pemenang kompetisi “Bango Penerus Warisan Kuliner 2019” telah diumumkan oleh Unilever Food Solutions di Jakarta, beberapa waktu lalu. Masing-masing pemenangnya adalah Renata Zoraifil - Pukis Badran Topping Daging Sapi (Solo), Riswah Yuni- Ayam Bakar Madu Salakilo (Balikpapan), Numalita Selpiani - Iga Gongso Warung Gongso (Solo), Merry Christina Lim - Iga Bakar Nyakk Merry (Semarang), dan Doni Damara – Ikan Mas Bakar Donto Sau San (Tasikmalaya).

Salah satu pemenang, Doni Damara, memilih untuk menekuni bisnis kuliner ikan bakar. Karena sejak kecil keluarganya sangat familiar dengan aneka hidangan berbahan ikan.

Baca Juga

Olahan ikan mas memang sangat terkenal di wilayah Tasikmalaya. Namun cita rasa Ikan Mas Donto Sau San menjadi khas karena Doni konsisten menggunakan resep turun-temurun di keluarganya.

“Nama Sau San adalah singkatan dari rasa unik khas Tasikmalaya Selatan,” ujar Doni dalam acara konferensi pers Bango Penerus Warisan Kuliner 2019 di Kuningan, Jakarta.

Uniknya para pelanggan bisa memilih ikan dari kolam dan bersantap di lesehan yang terletak di samping kolam. Konsep ini dikenal dengan One Stop Eating.

Untuk lalapan, Doni juga memetik sayuran langsung dari kebun organik miliknya. Dalam waktu dekat Doni berencana membuka kolam pemancingan ikan sehingga semakin melengkapi pengalaman para pelanggan dalam menikmati aneka hidangan.

Para pemenang masing-masing berhak menerima uang tunai sebesar Rp 100 juta sebagai modal pengembangan usaha. Mereka siap bergabung bersama jutaan pelaku UMKM di Indonesia yang berhasil meraih peningkatan omset secara signifikan dengan mengadopsi teknologi digital.

Managing Director Unilever Food Solutions Joy Tarigan menuturkan saat ini jumlah total pasar layanan makanan di Indonesia memiliki pertumbuhan sembilan persen per tahun dengan nilai mencapai Rp 844,35 triliun di 2019. Sebanyak 90 persennya merupakan restoran independen, termasuk UMKM.

Pada 2019 pun, sebanyak 1l5 juta pelaku UMKM, termasuk di bidang kuliner kini sudah bertransformasi ke ranah digital dengan rata-rata kenaikan omset sekitar 80 persen.

“Di kompetisi Bango Penerus Warisan Kuliner 2019 ini kami membekali para pelaku usaha kuliner mengenai pemanfaatan platform digital guna memajukan usaha sekaligus menjaga kelestarian warisan kuliner Nusantara,” kata Joy.

Joy berharap melalui kompetisi ini, pihaknya dapat membantu memberikan wadah dan kesempatan seluas-luas bagi para pengusaha kuliner Nusantara untuk bisa lebih sukses dan dikenal, terutama melalui platform digital.

Selain kemampuan dan akses lebih dalam menggunakan media promosi digital, contohnya media sosial, ketua tim percepatan dan pengembangan wisata kuliner dan belanja Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Vita Datau mengatakan diperlukan kombinasi antara visual dan narasi yang kuat untuk menghasilkan konten yang menarik dalam berpromosi. “Artinya selama pemahaman mengenai digital marketing yang baik, para pengusaha kuliner Nusantara perlu memahami keunggulan hidangannya dan mampu menceritakannya dengan baik pada konsumen,” ujar Vita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement