REPUBLIKA.CO.ID, WAISAI -- Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat melatih kaum perempuan setempat membatik sebagai upaya mendorong masyarakat terlibat dalam dunia usaha yang menunjang kepariwisataan di daerah itu.
Pelatihan membatik tersebut merupakan program Direktorat Pembinaan, Pendidikan Keaksaraan, dan Kesetaraan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Raja Ampat.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, John Sauyai, di Waisai, Jumat, mengatakan bahwa program pelatihan membatik perlu dilakukan kepada masyarakat setempat karena daerah itu merupakan daerah tujuan wisata sehingga produk khas mereka bisa menjadi suvenir wisatawan.
Dia mengatakan program tahunan itu dilaksanakan bekerja sama dengan Tim PKK Raja Ampat.
Pihaknya memberikan pelatihan membatik dengan motif Raja Ampat bagi ibu rumah tangga berasal dari 22 distrik atau kecamatan dan empat kelurahan di Kabupaten Raja Ampat.
Pelatihan itu, kata dia, bertujuan agar ibu-ibu dapat membuat batik motif Raja Ampat guna dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
"Dengan demikian perekonomian keluarga masyarakat Raja Ampat, terutama masyarakat lokal semakin membaik," ujarnya
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Raja Ampat, Faujia Helga Umlati, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program tersebut.
Dia berharap, program tersebut berjalan lancar dan semua perempuan Kabupaten Raja Ampatyang terlibat dalam kegiatan itu memperoleh peningkatan keterampilan kerja guna penguatan kesejahteraan keluarga.