Selasa 20 Aug 2019 14:52 WIB

Festival Musik Ini Serukan Pentingnya Energi Terbarukan

Festival musik Summer Festival 2.0 di Bali jadi bentuk perlawanan terhadap pencemaran

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Konser musik (ilustrasi).
Foto: flickriver.com
Konser musik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkemah santai di musim panas sambil menikmati penampilan musik tentunya sangat menyenangkan. Summer Festival 2.0 di Celukan Bawang, Buleleng, Bali, menawarkan pengalaman menarik tersebut.

Festival musik itu berlangsung selama tiga hari yakni 23 sampai 25 Agustus 2019. Selain menikmati lantunan musik, pengunjung yang hadir juga bisa berdiskusi tentang bebagai isu lingkungan.

Baca Juga

Penggagas festival adalah organisasi nirlaba Greenpeace Indonesia, berkolaborasi dengan masyarakat, musisi, dan berbagai komunitas. Festival musik tersebut ingin menyuarakan pentingnya energi terbarukan.

Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Didit Wicaksono mengatakan inisiatif festival datang dari masyarakat Celukan Bawang. Warga di sana merasakan dampak dari penggunaan energi batu bara.

PLTU batu bara Celukan Bawang tahap satu yang beroperasi sejak 2015 berdampak negatif terhadap penghidupan nelayan dan petani kelapa setempat. Pencemaran laut dan udara terjadi akibat operasional pabrik.

"Festival kami bertujuan mengajak anak muda memopulerkan penggunaan energi terbarukan serta mengakhiri era batu bara melalui konser, workshop, dan jejaring komunitas," kata Didit.

Hal konkret yang diaplikasikan pada festival adalah pemakaian listrik yang 100 persen bersumber dari energi terbarukan. Panggung konser dilengkapi dengan panel surya, berlatar siluet PLTU yang hendak diprotes.

Didit mengatakan seluruh listrik yang dipakai selama tiga hari festival telah dihitung secara cermat dan seefisien mungkin. Menurut dia, rangkaian acara tersebut merupakan bentuk perlawanan kreatif masyarakat.

Didit ingin menunjukkan bahwa penerapan energi terbarukan bukan perkara sulit, bahkan bisa untuk menyelenggarakan konser. "Ini bentuk perlawanan, tapi perlawanan yang bergembira," ujarnya.

Sebagian musisi yang tampil yaitu Syarikat Idola Remaja (SIR), Mr Sonjaya, Sisir Tanah, Westjamnation, dan Polkawars. Sebelum penyelenggaraan festival, Greenpeace menggelar Road To Summer Fest di sejumlah kota seperti Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement