Selasa 20 Aug 2019 14:26 WIB

Ilmuwan Bisa Pisahkan Jenis Sperma untuk Pilih Kelamin Anak

Para ilmuwan di Jepang telah mengembangkan teknik baru pemisahan sperma

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Kaki Bayi
Foto: Pixabay
Ilustrasi Kaki Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan di Jepang telah mengembangkan teknik baru pemisahan sperma. Teknik ini memungkinkan pasangan yang menggunakan in-vitro fertilization atau IVF (bayi tabung) di masa depan memilih jenis kelamin anak. Prosedur ini dapat dilakukan sebelum proses pembuahan.

Metode baru tersebut telah diujicobakan pada tikus. Metode ini dapat membagi sperma tikus yang membawa kromosom X dari yang membawa kromosom Y. Artinya, sperma dapat dipilih berdasarkan apakah mereka akan menghasilkan keturunan betina (XX) atau jantan (XY) ketika digunakan untuk membuahi sel telur.

Baca Juga

Peneliti di Universitas Hiroshima menemukan 492 gen yang aktif dalam sperma yang membawa kromosom X atau menimbulkan keturunan perempuan dan tidak aktif dalam sperma yang membawa kromosom Y atau mengarah ke keturunan laki-laki. Sekitar 18 dari gen kromosom X mengkodekan reseptor dan merupakan kandidat yang baik untuk memanipulasi sperma karena respons mereka terhadap rangsangan.

Tim menemukan bahan kimia yang mengikat dua protein ini dapat memperlambat pergerakan sperma pembawa X tanpa memengaruhi pembawa Y. Penemuan ini membuat lebih mudah untuk memisahkan sperma berdasarkan jenis kelamin keturunan yang bisa mereka hasilkan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS Biology ini menyatakan metode yang berkembang saat ini untuk memisahkan sperma X dan Y terlalu rumit, mahal, dan berisiko merusak DNA sperma. Meski penelitian baru ini dilakukan pada tikus, teknik tersebut dianggap dapat diterapkan secara luas untuk mamalia lain.

Para peneliti mengatakan bahwa tidak seperti kromosom Y yang tidak membawa banyak gen, kromosom X membawa banyak gen. Beberapa di antaranya tetap aktif dalam sperma yang matang sehingga ini menjadi dasar teoritis untuk membedakan keduanya.

"Ekspresi diferensial gen reseptor oleh dua kromosom seks memberikan dasar untuk sebuah metode baru yang berpotensi berguna untuk memisahkan sperma X dan Y. Kami secara selektif telah berhasil memproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi dengan metode ini," kata Profesor Masayuki Shimada dikutip dari laman Sky belum lama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement