Selasa 20 Aug 2019 13:50 WIB

Nonton Netflix Saat Kerja, Karyawan Robert De Niro Digugat

Mantan karyawan di perusahaan Robert De Niro kedapatan nonton Netflix saat kerja.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Robert DeNiro
Foto: EPA
Robert DeNiro

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menonton tayangan Netflix di tempat kerja bukan hal yang dimaklumi di sejumlah kantor. Demikian pula di perusahaan produksi film Canal Productions milik aktor Amerika Serikat Robert De Niro.

Akhir pekan lalu, Canal Productions mengajukan tuntutan kepada mantan karyawannya, Graham Chase Robinson. Sebelum mengundurkan diri pada April 2019, Robinson menjabat sebagai wakil presiden bidang produksi dan keuangan.

Perusahaan melayangkan gugatan ke pengadilan New York dan menuntut Robinson membayar kerugian enam juta dolar AS. Canal menganggap Robinson lalai menjalankan tugas fidusia, yakni delegasi wewenang pengolahan uang.

Tuntutan ganti rugi sebesar tiga juta dolar AS diajukan untuk ketidaksetiaan dan pelanggaran Robinson selama menjadi pimpinan. Sementara, tiga juta lainnya dituntut untuk mengganti penyelewengan dana dan nilai properti.

Robinson ditengarai membayar pengeluaran pribadi sebesar ratusan ribu dolar menggunakan uang perusahaan. Canal juga mendapati Robinson melakukan maraton nonton film di Netflix selama berjam-jam saat hari kerja.

"Selama periode empat hari antara Selasa, 8 Januari sampai Jumat, 11 Januari 2019, dia mengakses 55 episode serial Friends (sebanyak 32 episode lain diakses seharian pada Sabtu, 12 Januari 2019)," demikian bunyi sebagian gugatan.

Kecurangan lain adalah melakukan perjalanan ke Los Angeles pada 2018 dengan alasan mengantarkan buku Taxi Driver bertanda tangan Niro untuk diberikan ke tempat pelelangan dan sahabat sang aktor. Padahal, buku-buku itu dikirim melalui paket.

Dalam sekali perjalanan tersebut, Robinson menghabiskan uang perusahaan lebih dari empat ribu dolar AS. Canal Productions mengklaim Robinson memanfaatkan akomodasi perjalanan untuk menghadiri pesta ulang tahun seseorang.

Gugatan menuduh Robinson menyetujui laporan pengeluarannya sendiri untuk membeli iPhone, tas Louis Vuitton, bahan makanan dari Whole Foods, bahkan membayar pengasuh anjing. Dia juga diduga memalsukan hari liburnya.

Menurut gugatan, Robinson mengatakan kepada akuntan perusahaan bahwa dia tidak mengambil hari libur selama hampir empat tahun dan meminta kompensasi pendapatan. Padahal, rekaman surel membuktikan hal sebaliknya.

"Sebagai akibat dari permintaan kompensasi itu, Robinson mengumpulkan lebih dari 70 ribu dolar AS dengan mengklaim bahwa dia tidak menggunakan 96 hari libur antara 2014 sampai 2018," kata gugatan itu, dikutip dari laman NBC News.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement