REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dita Soedarjo ternyata suka menulis sejak kecil. Kegemarannya itu berawal dari kegiatannya yang kerap menulis diary alias buku harian setiap saat.
“Dari kecil suka Menulis. Sebelum kerja di Haagen Dazs, aku kerja di majalah,” kata perempuan berusia 27 tahun itu dalam diskusi Di Balik Kisah Sebuah Buku” di Gramedia Pondok Indah Mall I, Senin (19/8).
Dita memang pernah bekerja di majalah. Sejak duduk di jenjang SMP dan SMA, orang tuanya tidak ingin Dita menghabiskan libur tanpa melakukan hal bermanfaat. Karena itu, Dita memutuskan magang di majalah. “Karena aku suka menulis, ketemu orang,” ujar figur publik yang dikenal sebagai pengusaha itu.
Menurut perempuan yang akan menerbitkan buku berjudul Dignity itu, menulis harus dari hati. Menulis juga tidak boleh mengikuti atau menjadi penulis lain. Sebab, tulisan akan menjadi identitas seseorang seumur hidup. “Orang suka atau tidak, terserah mereka,” ujar Dita.
Terkait buku Dignity yang akan dirilisnya, Dita memberi bocoran. Ia mengatakan buku yang menceritakan tentang kegagalan-kegagalan dalam hidupnya itu sekaligus sebagai jawaban dari pertanyaan warganet.
Kini setelah selesai menulis buku, Dita merasa menulis di majalah lebih mudah daripada menulis buku. Dita menjadikan dunia tulis-menulis juga menyembuhkan kondisi dirinya, agar menjadi orang lebih baik. “Buat aku menulis itu untuk penyembuhan, lebih baik lagi,” kata mantan tunangan Denny Sumargo tersebut.