Senin 19 Aug 2019 19:33 WIB

Zohri: Cita-Cita Jadi Kunci Meraih Kesuksesan

Atlet Lalu M Zohri mengingatkan mahasiswa UNS agar tak menyerah mencapai cita-cita.

Atlet asal NTB Lalu Muhammad Zohri berpose setelah mencapai garis finish dalam nomor Lari 200 meter final U-20 putra Kejurnas Atletik 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Atlet asal NTB Lalu Muhammad Zohri berpose setelah mencapai garis finish dalam nomor Lari 200 meter final U-20 putra Kejurnas Atletik 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri mengajak mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta tidak gampang menyerah dalam meraih cita-cita. Ia menyampaikan pesan tersebut saat mengisi seminar dengan tema "Pancasila sebagai Platform Pembangunan Manusia dan Kebudayaan" yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Fakultas Keolahragaan UNS, Senin (19/8).

"Jangan menyerah dalam mencapai cita-cita karena cita-cita menjadi kunci dan semangat meraih kesuksesan," kata peraih medali perak kategori 100 meter dalam Kejuaraan Atletik Asia di Doha, Qatar 2019.

Baca Juga

Zohri menceritakan awal dirinya terjun di olahraga bidang atletik. Ia mengatakan, semula ia tidak menyukai lari dan lebih suka sepak bola. Bahkan, hingga kelas 1 SMP ia masih menyukai sepak bola.

"Selanjutnya saat naik kelas 2 SMP saya ditawari guru olahraga untuk menekuni cabang atletik, lari, tetapi waktu itu saya masih belum tertarik," kata atlet kelahiran 1 Juli 2000.

Zohri mengenang, saat kelas 3 SMP, ia tidak diperbolehkan lagi bermain sepak bola karena nilai akademiknya jelek. Bahkan oleh guru yang sama, pria asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu kembali diminta untuk menekuni cabang lari.

"Dia juga menjamin nilai saya jadi bagus kalau masuk atletik, akhirnya saya mencoba. Sejak saat itu saya beralih ke lari," katanya disambut tawa para peserta seminar.

Zohri mengaku banyak hal yang dipelajarinya usai masuk di dunia lari.

"Salah satunya di bidang lari, waktu 10 detik itu bisa mengubah segalanya. Makanya dalam segala hal apapun harus diiringi dengan usaha keras dan berdoa. Kita harus berupaya maksimal. Baru nanti Tuhan yang menentukan," kata mahasiswa Jurusan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram ini.

Selain Zohri, petinju juara dunia kelas terbang versi International Boxing Organization (IBO) Tibo Monabesa juga menghadiri acara tersebut. Pada kesempatan itu, ia menularkan semangat Pancasila kepada para mahasiswa. Ia berharap generasi muda tidak ragu untuk berjuang mengharumkan nama bangsa dalam bidang apapun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement