Selasa 20 Aug 2019 10:22 WIB

Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya Ini Bondo Nekat Abis. Nih Buktinya!

Kawasan prostitusi terbesar se-Asia Tenggara yang berada di jantung kota Jawa Timur b

Rep: cermati/ Red:
Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya Ini Bondo Nekat Abis. Nih Buktinya!
Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya Ini Bondo Nekat Abis. Nih Buktinya!

Lima tahun lalu, tepatnya 2014, Gang Dolly, kawasan prostitusi terbesar se-Asia Tenggara yang berada di jantung kota Jawa Timur berhasil ditutup. Ini adalah salah satu gebrakan besar seorang Wali Kota Surabaya yang dikenal sebagai sosok pemberani dan tegas, Tri Rismaharini.

Usianya sudah lebih dari separuh abad, kerutan halus mulai nampak jelas di wajah. Lelah, letih, itu pasti. Tapi tak ia rasakan. Semangatnya itu loh yang bikin kagum.

Tri Rismaharini atau yang lebih akrab disapa dengan Risma ini rela menyingsingkan lengan baju demi kemajuan dan kesejahteraan warga arek-arek Suroboyo.

Di bawah kepemimpinanya, Surabaya makin elok. Kota Pahlawan ini jadi jauh lebih bersih, tertata rapi, apik, dan cantik. Taman publik di mana-mana, bisnis esek-esek di Gang Dolly sudah tidak ada.

Terbaru, ditanam pohon tabebuya di jalan-jalan utama protokol Surabaya. Kalau lagi bermekaran seperti bunga sakura. Jalan-jalan di Surabaya pun serasa mirip di Jepang.

Pantas bila Surabaya mengoleksi piala Adipura Kencana dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selama 9 tahun berturut-turut. Itu baru penghargaan tertinggi untuk kebersihan kota tingkat nasional, masih banyak prestasi lain, buah dari kerja keras seorang Risma.

Bukti kerja Risma terlihat nyata. Wajar kalau pujian dan penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri mengalir deras untuk Wanita bersahaja ini. Banyak yang mengelu-elukan, hingga menjadikannya sebagai tokoh panutan.

Penasaran, ingin tahu lebih banyak mengenai sosok Tri Rismaharini yang menginspirasi? Berikut ulasan Cermati.com, seperti dirangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: Masuk Daftar Calon Wali Kota Solo, Kenal Lebih Dekat Sosok Inspiratif Kaesang Pangarep

 

Jiwa “Pelayan Masyarakat” Mengalir dari Orangtua

 
 
 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Tri Rismaharini Official (@trirismaharini01) on

Berulang kali Risma berpesan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Surabaya, agar menjalankan sumpah dan janji untuk melayani masyarakat. Boleh dibilang Wanita kelahiran Kediri, 20 November 1961 itu adalah birokrat tulen.

Ia belajar memahami arti pelayanan masyarakat dari sang ayah, M Chuzuzaini. Ayahnya adalah seorang PNS di kantor pajak. Sejak kecil, Risma diajarkan hidup sederhana oleh ayah dan ibundanya, Siti Mujiatun. Sebagai abdi negara, sang ayah juga menunjukkan sikap gigih dan ulet bekerja.

Risma menimba ilmu hingga menyandang gelar Magister. Perempuan berusia 57 tahun itu, pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri Kediri, lanjut ke SMP Negeri 10 Surabaya. Meneruskan sekolah lagi ke SMA Negeri 5 Surabaya.

Kemudian berhasil menamatkan pendidikan S1 jurusan Aristektur dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) pada tahun 1987. Ia juga menempuh studi pascasarjana (S2) di kampus yang sama jurusan Manajemen Pembangunan Kota dan lulus tahun 2002.

Dalam fase perjalanan mengecap bangku sekolah, ada satu kisah menarik yang menunjukkan kalau Risma punya jiwa pantang menyerah. Adalah penyakit asmanya. Ia lawan penyakit tersebut dengan ikut olahraga lari saat sekolah dulu. Memang betul-betul bondo nekat.

Karier Terus Meroket, Tapi Tak Mulus

 
 
 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Tri Rismaharini Official (@trirismaharini01) on

Tri Rismaharini melabuhkan hatinya untuk mengabdi ke masyarakat sebagai PNS di Surabaya. Dimulai pada tahun 1997 menjabat Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah di Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.

Lalu merangkak naik sebagai Kepala Cabang Dinas Pertamanan Kota Surabaya tahun 2001, Kepala Bagian Bina Pembangunan tahun 2002, Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan tahun 2005, dan tahun 2008, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.

Karena keuletan dan kerja kerasnya, PDI Perjuangan mengusung nama Risma maju dalam bursa Pilkada Surabaya 2010. Hasilnya, ia terpilih menjadi orang nomor satu di Surabaya periode 2010-2015.

Risma adalah wanita pertama yang menjabat Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah kota berlambang ikan sura dan buaya itu.

Risma disegani karena tak kenal kompromi dalam membangun dan membenahi Kota Surabaya. Lihatlah di hampir penjuru kota, dapat dijumpai taman-taman publik sehingga Surabaya lebih hijau.

Sampah dikelola dengan baik, kawasan kumuh ditata rapi, dan yang paling menjadi sorotan dunia, yaitu penutupan lokalisasi di Gang Dolly.

Namanya kerja, ada saja batu sandungannya. Termasuk karier Risma. Mulai dari isu pemberhentian jabatan akibat kenaikan pajak, isu pengunduran diri karena persoalan Bonbin Surabaya maupun pembangunan tol tengah Kota Surabaya yang ditentangnya.

Tentu saja Netizen budiman +62 yang mendukung Risma, menolak rencana pengunduran diri tersebut, hingga muncul gerakan “Save Risma” di media sosial.

Bersyukur, sampai detik ini Risma masih memimpin Surabaya. Istri dari Djoko Saptoadji itu kembali memenangi Pilkada Serentak 2015 untuk masa jabatan hingga 2021.

Belum juga habis masa tugas, Risma sudah santer ditawari maju dalam pemilihan Calon Gubernur DKI Jakarta pada 2022 mendatang. Belum lagi bujukan jadi menteri.

Oh ya satu lagi, Risma kini juga memegang jabatan sebagai Presiden United Cities and Local Governments Asia-Pacific. Hebat ya Bu Risma.

Baca Juga: 26 Bisnis Online Menjanjikan

Gebrakan dan Sederet Prestasi dari Dalam dan Luar Negeri

 
 
 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Tri Rismaharini Official (@trirismaharini01) on

Bejibun prestasi sudah diraih Surabaya maupun Risma secara pribadi dalam membangun Kota Pahlawan. Hal itu tidak terlepas dari aneka gebrakan yang dilakukannya selama menjabat dua periode, di antaranya:

1. Membangun ratusan taman kota

Tercatat ratusan taman aktif dan pasif yang berada di setiap sudut Kota Surabaya. Paling bikin bangga Taman Bungkul, Surabaya menyabet penghargaan internasional The 2013 Asian Townscape Award untuk kategori Taman Terbaik se-Asia dari PBB.

2. Suroboyo Bus, naik bus bayar pakai sampah

Gebrakan teranyar Risma untuk warga Surabaya yang ingin naik Suroboyo Bus, tidak perlu bayar pakai uang. Tapi dengan sampah plastik, seperti botol atau gelas plastik bekas air mineral.

3. Sistem pengelolaan sampah plastik

Risma disegani karena pemikiran dan tangan dinginnya melahirkan karya nyata untuk mengelola sampah plastik. Sistem tersebut terbukti dikagumi banyak negara, termasuk pujian dari Pangeran Charles.

4. Broadband learning center, command center, dan masih banyak terobosan lainnya untuk memajukan Kota Surabaya dan mensejahterakan warganya.

Sejumlah penghargaan yang sukses diraih Surabaya dan Risma sebagai Wali Kota, di antaranya:

1. Surabaya menyabet Piala Adipura Kencana 9 kali berturut-turut, sejak 2011

2. Surabaya menjadi kota terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik tahun 2012 versi Citynet

3. Surabaya mendapat penghargaan Future Government Awards 2013 di tingkat Asia Pasif pada bidang data center dan inklusi digital

4. Risma dinobatkan Mayor of the Month atau Wali Kota terbaik di dunia pada 2014

5. Mendapat predikat Wali Kota Terbaik ke-3 di dunia versi World City Mayors Foundation pada 2015 karena berhasil mengubah wajah Kota Surabaya

6. Masuk dalam jajaran 50 tokoh berpengaruh di dunia versi Majalah Fortune di tahun 2015

7. Meraih penghargaan anti korupsi dari Bung Hatta Anti Corruption Award pada November 2015.

Srikandi Perkasa yang Tak Lupa Kodratnya

 
 
 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Tri Rismaharini Official (@trirismaharini01) on

Risma menikah dengan Insinyur Djoko Saptoadji. Mereka dikaruniai dua anak, yakni Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni. Risma juga sudah dianugerahi cucu perempuan bernama Gwen Syareefa Bernardi.

Meski sibuk dengan segudang aktivitas, sukses dengan tumpukan prestasi, Risma tidak melupakan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya. Ia mampu membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus rumah tangga.

Paling penting juga, pesannya kepada para perempuan, walaupun memiliki penghasilan lebih tinggi dari suami, tapi jangan sampai mengabaikan suami dan pendidikan anak-anak.

“Sudah kodratnya kaum perempuan, kalau di rumah harus tetap sebagai ibu rumah tangga,” kata Risma.

Keberhasilan dan Kesuksesan adalah Hak Semua Orang

“Keberhasilan dan kesuksesan adalah hak semua orang.” Salah satu kutipan Tri Rismaharini ini bisa membuat kamu merenung dan sadar bahwa memang benar, semua orang berhak untuk sukses.

Jangan mudah menyerah pada keterbatasan, cobaan, dan godaan. Jalani pekerjaan dengan sepenuh hati dan totalitas sehingga hasilnya akan memuaskan. Dari semua usaha itu, suatu saat kamu akan menjadi orang yang berhasil dan sukses.

Baca Juga: 7 Peluang Usaha Dengan Modal di Bawah 500 Ribu

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement