Ahad 18 Aug 2019 19:02 WIB

Erick Ingin Superhero Indonesia Rajai Perfilman Indonesia

Film Gundala menandai diluncurkannya Jagat Sinema Bumi Langit Jilid 1

Rep: Fitriyanto/ Red: Bayu Hermawan
Erick Thohir bersama aktor dan aktris pemeran superhero Indonesia
Foto: dok. Istimewa
Erick Thohir bersama aktor dan aktris pemeran superhero Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Gundala menandai diluncurkannya Jagat Sinema Bumi Langit Jilid 1. Dalam beberapa tahun ke depan, Jagat Sinema Bumi Langit akan meluncurkan tujuh film, yang akan berada dalam jalinan film yang berada di dalam satu cerita.

Sederet aktor dan aktris papan atas Indonesia akan terlibat dalam Jagat Sinema Bumilangit. Abimana Aryasatya menjadi aktor yang membuka Jagat Sinema Bimi Langit, dengan tampil sebagai Gundala. Selanjutnya aktor Chicco Jerikho akan memerankan karakter Godam, Pevita Pearce sebagai Sri Asih, Chelsea Islan sebagai Tira, Tara Basro sebagai Merpati, Asmara Abigail sebagai Desti Nikita, Hannah Al Rashid sebagai Camar, Kelly Tandiono sebagai Bidadari Mata Elang.

Baca Juga

Aktor dan aktris lain yang akan tampil adalah Joe Taslim sebagai Mandala, Vanessa Prescilia sebagai Cempaka, Della Dartyan sebagai Nila Umaya, Ario Bayu sebagai Ghani Zulham, Bront Palarae sebagai Pengkor, Lukman Sardi sebagai Ridwan Bahri, Daniel Adnan sebagai Tanto Ginanjar, Tatjana Saphira sebagai Mustika Sang Kolektor, Zara JKT48 sebagai Virgo, Dian Sastrowardoyo sebagai Dewi Api dan Nicholas Saputra sebagai Aquanus.

Peluncuran Jagat Sinema ini diharapkan memberikan gairah dan semangat baru bagi industri kreatif di Indonesia. Karya anak bangsa harus jadi tuan rumah di negara sendiri dan bahkan dipasarkan secara internasional.

 

Bumilangit yang berdiri sejak tahun 2003 adalah sebuah perusahaan hiburan berbasis karakter terdepan di Indonesia yang mengelola pustaka karakter terbanyak, sekitar 1000 lebih karakter ciptaan banyak komikus legendaris Indonesia. Nama-nama legenda seperti bapak komik Indonesia RA Kosasih, Ganes TH, Hasmi, Jan Mintaraga, Mansyur Daman, Wid NS, Nono GM, Banuarli Ambardi, Mater sampai Iwan Nazif dan Is Yuniarto merupakan original artist yang karyanya dilisensi di Bumilangit.

 

Jagat Bumilangit dimulai sejak Letusan Toba 75.000 SM. Jagat Bumilangit terbagi atas empat era yaitu Era Legenda, Era Jawara, Era Patriot, dan Era Revolusi. Era Jawara adalah eranya para pendekar, mereka ada di masa kerajaan nusantara. Jagat Jawara memiliki 500 karakter dengan 50 judul komiknya yang telah diterbitkan.  Di antaranya ada jawara legendaris Indonesia, Si Buta Dari Gua Hantu dan Mandala.

 

Sedangkan Era Patriot adalah eranya para jagoan. Mereka ada di masa saat ini. Untuk Jagat Patriot terdiri dari 700 karakter dan 110 judul komiknya, yang telah diterbitkan dan dijual. Sepanjang sejarahnya komik-komik ini telah terjual lebih dari dua juta eksemplar dan dibaca oleh lebih dari sepuluh juta orang. Karakter-karakter terkemuka yang termasuk di dalamnya adalah Gundala, Sri Asih, jagoan pertama Indonesia yang diciptakan tahun 1954, lalu Godam, Tira, Sembrani dan masih banyak lagi lainnya.

 

Film Gundala adalah film pertama dari Jagat Sinema, ditulis skenarionya dan disutradarai oleh Joko Anwar. Gundala diperankan oleh Abimana Aryasatya.

Kembalinya karakter ciptaan Hasmi ke layar lebar ini diharapkan dapat memperlihatkan ke generasi baru bahwa Indonesia mempunyai karakter jagoan yang layak dibanggakan. Bumilangit Studios, Screenplay Films bekerja sama dengan Legacy Pictures dan Ideosource entertainment mempersembahkan film Gundala yang akan tayang 29 Agustus 2019.

 

Selain tayang di Indonesia, Film  Gundala berhasil menembus Toronto International Film Festival bersama beberapa film dunia yang paling ditunggu kehadirannya tahun ini, antara lain "Joker" karya Todd Phillips, "Radio Active" Marjane Satrapi, dan "Knives Out" yang dibintangi Chris Evans dan Daniel Craig.

Gundala akan bersaing dengan film-film lainnya untuk memperebutkan People’s Choice Awards. Film Gundala akan diputar di program Midnight Madness dan menjadi satu-satunya film Asia Tenggara di program tersebut.

 

"Bila film-film superhero Hollywood berhasil merajai perfilman nasional, maka saya berharap sudah waktunya film-film superhero Indonesia dapat diterima dengan baik di negeri sendiri, bahkan bila memungkinkan di negara lain. Film-film Jagat Sinema sudah melalui riset bertahun-tahun, disesuaikan dengan cerita yang sudah lama ada di bumi Indonesia, dipadukan dengan teknologi terkini. Semoga karya Jagat Sinema Bumilangit dapat diterima, diapresiasi dan didukung masyarakat Indonesia," ujar Erick Thohir, salah satu Executive Producer Jagat Sinema Bumilangit, Ahad (18/8).

Erick bukanlah orang baru di dunia perfilman Indonesia, Ia juga pernah mengeluarkan beberapa film bekerja sama dengan insan perfilman seperti Soekarno, Tanda Tanya, Perahu Kertas dan beberapa film lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement