Sabtu 17 Aug 2019 05:55 WIB

Nasi Campur Dimas Beck

Dimas Beck jauh lebih suka makanan Indonesia dibanding kuliner Barat.

Dimas Beck menunjukkan menu baru di Lumpang Emas, Kemang, Jaksel.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Dimas Beck menunjukkan menu baru di Lumpang Emas, Kemang, Jaksel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis Dimas Beck kini memilih fokus di dunia kuliner. Tidak hanya berbisnis kuliner, Dimas juga memilih untuk menjadi pembawa acara kuliner di televisi.

Tapi jangan coba tanya ke Dimas apa makanan Indonesia favoritnya. "Saya sudah coba banyak makanan Indonesia, susah bagi saya bilang mana yang lebih enak. Susah cari makanan Indonesia favorit," katanya.

Baca Juga

Ditemui di restorannya Lumpang Emas di Kemang, Jakarta Selatan, Dimas mengaku kecintaannya pada makanan Indonesia bahkan melebihi makanan Barat. Meski berdarah separuh 'bule' Dimas mengaku sejak kecil sudah lebih biasa menyantap makanan Indonesia.

"Aku setengah bule, kecintaan aku ke makanan Indonesia mungkin dua kali lipat makanan asing. Sehari-hari aku makan Indonesia, makan barat jarang sekali."

Kegemaran Dimas di dunia kuliner bermula ketika dia kuliah lagi. "Bosan kan, mau ngapain coba. Terus iseng tiap makan di-posting di, live pas makan, terus ke Youtube. Terus dapat lah program televisi soal makanan," ceritanya.

Kegemaran kuliner Dimas apalagi tidak membuatnya jadi mudah gemuk. Pekerjaannya membuatnya berkeliling Indonesia. Dimas jadi lebih banyak mencicipi makanan Indonesia dari berbagai daerah.

Kecintaan Dimas pada makanan Indonesia pun bertambah. Dimas kini menggeluti bisnis restoran, katering, dan lauk siap santap di bawah bendera Umara.

Bagi Dimas, makanan adalah cara mengenalkan Indonesia ke dunia luar. Karena itu dia menggemari konsep nasi campur di restoran dan kateringnya.

"Di sepiring nasi campur ada peluang mencoba berbagai lauk dari berbagai daerah," katanya. Seperti menu Nasi Umara di Lumpang Emas. Isinya adalah nasi daun jeruk dengan lauk dari beragam daerah di Indonesia, seperti ayam singgang, sayur singkong kecombrang, lidah cabai hijau, paru asam manis, dan sambal bawang.

Bagi Dimas, nasi campur bisa jadi salah satu identitas kuliner Indonesia. Sehingga bila benak akan melayang ke tom yum saat menyebut Thailand atau pho bila mendengar Vietnam, makan nasi campur bisa dikenal orang luar ketika mendengar Indonesia disebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement