Kamis 15 Aug 2019 14:20 WIB

Lima Cara Emas Mendisiplinkan Anak Sejak Dini (2)

Hindari memberi label nakal pada anak

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Christiyaningsih
Ibu membaca buku dengan balitanya/ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ibu membaca buku dengan balitanya/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA -- Sikap tantrum yang kerap ditunjukkan oleh anak khususnya balita sering kali membuat orang tua sakit kepala. Perilaku anak yang kurang baik sebenarnya dapat diminimalisir dengan cara menanamkan kedisplinan pada anak sejak dini.

Sebenarnya, tak ada cara baku bagi orang tua untuk bisa membesarkan anak dengan baik. Akan tetapi ada beberapa aturan 'emas' yang dapat dijadikan pegangan bagi orang tua jika ingin mengajarkan kedisplinan pada anak-anak. Dilansir Young Parents, berikut lima cara mendisiplinkan anak sejak dini.

Baca Juga

3. Hindari memberikan label 'nakal'

Orang tua tak boleh sekalipun menyebut anak mereka sebagai anak yang nakal. Pemberian label seperti ini tidak akan mendorong pembentukan perilaku anak yang baik.

Ketika label seperti ini terlalu sering dan biasa digunakan, anak bisa berpikir bahwa orang tua sedang memberi label pada karakter anak, bukan memberi label pada perilaku buruk anak. Alih-alih memberikan anak label yang buruk, orang tua sebaiknya langsung menjelaskan apa kesalahan yang dilakukan oleh anak.

Orang tua perlu spesifik dalam memberikan penjelasan. "Kamu berteriak. Itu sangat berisik. Bisakah kamu memberitahuku apa yang kamu inginkan dengan suara atau perkataan yang baik?" ujar pakar pendidikan anak usia dini Patricia Koh.

4. Semakin kecil usia, semakin butuh banyak aturan

Memenuhi kebutuhan anak bukan berarti orang tua harus memanjakan anak. Jika orang tua menuruti semua kemauan anak saat anak berteriak, menendang, dan memukul, anak akan belajar bahwa tindakan tersebut merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan.

Penelitian mengungkapkan bahwa tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan masa yang penting untuk membentuk perilaku. Jika pola perilaku yang buruk sudah terlanjur terbentuk, akan cukup sulit untuk mengubah perilaku buruk tersebut.

"Semakin muda anak Anda, semakin banyak batasan yang perlu Anda terapkan. Bukan sebaliknya," kata ahli parenting dari Focus on the Family Singapore, Sarah Chua.

Chua mencontohkan orang tua tidak boleh membiarkan bayi atau anak-anak mereka memegang kendali saat mandi ataupun tidur siang. Akan tetapi orang tua dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pilihan. Misalnya memilih baju yang akan dikenakan atau aktivitas yang akan dilakukan setelah tidur siang.

"Ketika anak Anda bertambah usia dan mampu untuk berpikir lebih mandiri, ia dapat diberi kebebasan untuk bereksplorasi dan membuat lebih banyak keputusan untuk diri sendiri, khususnya saat Anda sudah menerapkan batasan sehat selama tahun-tahun formatif," ungkap Chua.

5. Terapkan hukum sebab akibat

Salah satu taktik mendisiplinkan anak yang dianjurkan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) adalah membiarkan anak-anak mengetahui konsekuensi dari perilaku buruk yang mereka lakukan. Orang tua perlu menghindari pemberian ancaman ketika anak menunjukkan perilaku yang kurang baik.

"Misalnya mengancam mengambil hak anak seperti 'tak boleh menyalakan televisi kecuali kamu makan' (ketika anak memilih-milih makanan)," ujar Chua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement