Selasa 13 Aug 2019 19:05 WIB

Terjebak di Hong Kong, The Vamps Undur Konser di Jakarta

Pesawat yang hendak membawa The Vamps urung terbang akibat demonstrasi di Hong Kong.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
The Vamps
Foto: Billboard
The Vamps

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Band asal Inggris The Vamps urung memenuhi janjinya untuk menggelar konser di Indonesia pada Selasa (13/8). Mereka mengundur jadwal tampilnya menjadi Rabu (14/8) akibat tertundanya penerbangannya menyusul demonstrasi di Hong Kong.

The Vamps singgah di Hong Kong setelah menjalani rangkaian turnya di Seoul, Korea Selatan. Namun, saat jadwal penerbangannya tiba, mereka terjebak di bandara yang diduduki oleh para demonstran.

Baca Juga

"Seharusnya mereka terbang dari Hong Kong ke Jakarta kemarin, tapi karena bandara ditutup akibat adanya demontrasi, akhirnya mereka baru bisa terbang ke Jakarta hari ini,” ungkap PR and Media Relations Managers CK Star Entertainment Indonesia, Choky Halomoan, saat dihubungi Selasa (13/8).

Sebelumnya, seluruh penerbangan keluar Hongkong pada Senin (12/08) dibatalkan karena banyaknya pengunjuk rasa yang menduduki bandara. Massa pengunjuk rasa memadati aula kedatangan di Bandara Internasional Hongkong pada Senin, dan memaksa dihentikannya operasional bandara.

Menurut otoritas Bandara Internasional Hong Kong, semua penerbangan sore hari waktu setempat, telah dibatalkan. Jalanan menuju bandara juga tersendat dan parkiran di bandara pun sudah penuh akibat banyaknya demonstran yang datang ke bandara untuk berunjuk rasa.

Penerbangan dari dan menuju Hong Kong mulai Senin (12/8) sore waktu setempat telah dihentikan. Hal tersebut dilakukan setelah para pengunjuk rasa menduduki bandara Internasinoal Hong Kong selama empat hari terakhir menyusul aksi demonstrasi yang dimulai sejak awal Juni lalu.

Berdasarkan laporan, massa yang memenuhi terminal sejatinya telah membubarkan diri dengan damai. Namun, masih ada sekitar 50 orang lagi yang memutuskan untuk menetap di bandara tersebut.

"Ini tentang kebebasan kami, kenapa kami harus pergi," kata salah seorang pengunjuk rasa, Yu (24), seperti dikutip Reuters, Selasa (13/8).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement