Sabtu 10 Aug 2019 21:32 WIB

Teuku Rifnu Wikana Tampilkan Teater Monolog Amir Nasution

Rifnu Wikana mengaku kagum pada Amir yang berkorban demi adik-adiknya

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Artis Teuku Rifnu Winaka saat menghadiri gala priemer film Aku Ingin Ibu Pulang di Jakarta, Senin (29/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Artis Teuku Rifnu Winaka saat menghadiri gala priemer film Aku Ingin Ibu Pulang di Jakarta, Senin (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, Galeri Indonesia Kaya menghadirkan berbagai pertunjukan bertema patriotik. Salah satunya, teater monolog dari aktor Teuku Rifnu Wikana tentang sosok Amir Nasution di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (10/8).

"Menyebarkan semangat patriotisme bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menghadirkan beragam pertunjukan yang kental dengan nasionalisme ke hadapan para penikmat seni," ujar Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian.

Pertunjukan mengisahkan perjalanan hidup Amir Arsyad Nasution. Sebelum menjadi penyair sastra pantun, Amir adalah mahasiswa terbaik yang telah dikirim ke istana negara untuk bertemu Presiden RI kedua, Soeharto. Namun, dia melepaskan kesempatan itu demi masa depan adik-adiknya. 

Kedua orang tua Amir wafat ditabrak truk puluhan tahun silam. Amir berjuang menghidupi ketujuh adiknya lewat pantun-pantun yang dia ciptakan. Di masa tua, saat semua bahagia, Amir terduduk di kursinya dalam kondisi mengidap stroke dan mengalami kebutaan akibat penyakit diabetes.

Amir tidak menganggap kondisinya menyedihkan. Dia justru tetap bersemangat dan bahagia karena merasa telah berjuang dan merdeka. Selama kurang lebih 60 menit, penikmat seni menyaksikan bagaimana Teuku Rifnu Wikana menjelma sosok Amir yang layak dijuluki pahlawan kehidupan.

Rifnu menyampaikan alasannya bersedia memerankan sosok Amir Nasution dalam monolog. Pria yang sudah membintangi 49 film layar lebar itu kagum pada Amir yang tidak segan berkorban untuk masa depan adik-adiknya. Dia terinspirasi dari kegigihan sang penyair.

"Amir selalu percaya bahwa pantun bisa membesarkan adik-adiknya. Kisah hidup Amir, memberikan saya motivasi untuk tidak berhenti berjuang ketika saya baru pindah ke Jakarta," ujar aktor terbaik di Piala Citra 2017 itu mengenang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement