LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Polusi biasanya dihasilkan dari kendaraan yang berbahan bakar bensin, limbah udara industri, dan gas yang dihasilkan dari pembakaran. Dari hasil pembakaran itulah, zat-zat berbahaya bermuculan dan mencemari udara.
Fenomena polusi udara sudah banyak terjadi di negara-negara seluruh dunia. Polusi udara juga memicu pemanasan global dan memicu penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alat pernapasan seperti asma, penyakit paru-paru, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan sebagainya.
Namun, disadari atau tidak, ternyata ada kebiasaan buruk kita sehari-hari yang turut memperparah polusi udara, berikut ulasannya, seperti dilansir dari savetheair.in, Kamis (8/8/2019).
AYO BACA : Mempertanyakan Kualitas Udara Kota Bandung: Data Kerap Berbeda, AQMS Diklaim Akurat
Pengunaan Air Conditioner (AC)
Menurut savetheair.in, penggunaan AC dengan tidak mengganti filter AC secara teratur dapat membuat udara dan debu bersatu. Hal ini yang menyebabkan polutan sehingga terjadi polusi di rumah kita. Dengan demikian, polusi udara akan terjadi dan rumah kita akan menjadi sarang penyakit.
Masih banyaknya kendaraan berbahan bakar bensin
AYO BACA : Tak Hanya Jakarta, Bekasi Juga Punya Kualitas Udara Buruk
Hasil pembakaran dari bahan bakar bensin ini membentuk sebuah gas yang disebut gas karbon monoksida (CO). CO tentu saja sangat berbahaya bagi paru-paru kita karena dapat dihirup dan diserap oleh paru-paru dengan mudah.
Penggunaan alat rumah tangga yang berbahan kimia
Alat-alat rumah tangga yang berbahan dasar kimia juga menjadi masalah utama polusi udara. Tanpa adanya ventilasi yang cukup, bahan kimia ini dapat menghasilkan gas yang berbahaya bagi bayi dan juga keluarga kita di rumah. Cairan pembersih kamar mandi, misalnya, walaupun dapat membersihkan lantai, dinding, dan juga bak mandi, aroma yang dihasilnya ternyata berdampak buruk bagi pernapasan.
Sampah rumah tangga
Udara di luar bisa dikatakan beracun apabila tercemar dengan gas beracun dari hasil sampah rumah tangga yang dibakar. Asap tersebut tentu saja tidak baik apabila dihirup. Bahaya dari sampah rumah tangga yang dibakar ini sama saja seperti asap yang dihasilkan dari kendaraan yang berbahan bakar fosil. (Julian Setia)
AYO BACA : Jurnalis ABC News Curhat soal Polusi Jakarta