REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Materi sains seperti halnya kimia kerap dianggap sebagai pelajaran yang rumit dan tidak menyenangkan. Sehingga tak jarang, banyak anak yang tidak tertarik mempelajarinya. Padahal, kimia sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari.
Menyikapi hal tersebut, perusahaan kimia BSAF menggelar Kid's Lab yang diadakan di kampus Universitas Indoensia (UI). Presiden Direktur BASF Indonesia Agus Ciputra menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan ketertarikan anak terhadap pelajaran kimia.
"Kami ingin menginspirasi anak-anak untuk menjelajahi keajaiban dunia kimia dalam kehidupan sehari-hari," kata Agus di kampus UI Depok.
Agus mengatakan, anak-anak perlu mengetahui bahwa semua barang yang digunakan sejak bangun tidur sampai kembali tidur tidak lepas dari bahan kimia. Misalnya pasta gigi, sabun, sampo, makanan, pakaian dan lainnya memiliki kandungan kimia.
Acara yang akan digelar selama 3 hari mulai 8 sampai 10 Agustus 2019 ini melibatkan total 800 siswa-siswi sekolah dasar. Mereka diajak untuk melakukan beberapa eksperimen kimia sederhana.
"Kami ingin memperkenalkan kimia sejak dini kepada siswa-siswi sekilah dasar agar mereka menyadari bahwa kimia menarik dipelajari dan menyenangkan. Bahan kimia juga selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari," kata dia.
Tema eksperimen Kids Lab tahun ini adalah wonder of chemistry atau keajaiban kimia. Eksperimen yang dilakukan antara lain Red Cabbage Indicator dan Where is the Vitamin C?.
Red Cabbage Indicator adalah pigmen alami yang memberikan warna bagi buah dan sayuran. Anak-anak akan belajar mengenai anthocyanin, pigmen tanaman yang terdapat pada kubis merah. Kemudian anak akan diajak untuk mengamati perubahan warna yang terjadi dalam kondisi pH yang berbeda.
Adapun Where is the Vitamin C? adalah ekspresimen yang mengajak anak-anak untuk membandingkan kandungan vitamin C dalam jus jeruk kemasan dan buah perasan lemon asli.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
