REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembawa acara Novita Angie mengaku mengenal menginvestasikan emas dari orang tua dan mertuanya. Tapi baru-baru ini saja dia mengenal cara baru dalam membeli, menyimpan, dan menjual emas dalam bentuk daring.
"Aku sendiri baru kenal sekarang dan memang baru mulai. Kalau dulu kan harus ke toko dan simpan sendiri pakai brankas," ujar Angie.
Ibu dua anak ini menceritakan, dulu pertama kali mengenal tentang investasi emas karena diberikan emas oleh kedua orang tua dan mertuanya untuk disimpan. Dulu pemberian emas berupa perhiasan. Angie ingat modelnya saja sudah ketinggalan zaman.
Perhiasan emas itu pun memerlukan perawatan yang cukup merepotkan, karena perlu disimpan di tempat yang aman. Sedangkan dengan bantuan teknologi, nyatanya memiliki emas saat ini lebih mudah.
"Kalau sekarang aman dan ringkes. Kalau mau dicetak juga bisa kan," ujar Angie.
Salah satu media beli, simpan, dan jual emas yang menarik perhatiannya adalah Treasury. Dia melihat, opsi yang diberikan perusahaan tersebut menarik karena seseorang tidak hanya bisa membeli dan menjual emas dalam bentuk digital, namun, bisa pula mencetaknya saat diinginkan dalam bentuk fisik.
Bagi Angie, punya simpanan emas merupakan salah investasi minim risiko yang digemarinya. Untuk itu, dia pun memilih untuk menyimpan emas murni ketimbang yang campuran agar harga jual yang didapatkan sesuai dengan logam mulia.