REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dokter spesialis saraf dr I ketut Sumada SpS dari RSUD Wangaya Bali menyerukan agar masyarakat mengenali keberadaan kanker dan tumor otak sejak dini. Mereka yang memiliki keluhan kesehatan harus segera memeriksakan diri.
"Munculnya kanker atau tumor harus diperhatikan sejak dini, harus diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," kata dokter Spesialis Saraf RSUD Wangaya dr I ketut Sumada SpS di Denpasar, Bali, Selasa.
Secara umum, tumor otak biasanya ditandai dengan adanya sakit kepala yang disertai reaksi muntah setiap hari. Pengidapnya akan merasakan penglihatan mulai kabur serta sering kesemutan di badan.
Sumada mengatakan, apabila sakit kepala tersebut telah dirasakan lebih dari tiga bulan dan juga penglihatan kabur disertai dengan kesemutan seluruh tubuh maka dapat dikatakan kondisi tersebut mendekati gejala tumor otak. Untuk itu, apabila tanda - tanda tersebut mulai dirasakan dalam rentang waktu yang cukup lama, maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara klinis.
"Kalau sudah muncul tanda itu berarti mendekati pada tumor otak jadi harus diperiksakan, apa betul tumor otak, CT Scan yang akan membuktikan apakah masuk dalam tumor ganas atau jinak dan juga besar atau kecilnya," jelasnya.
Sumada juga menjelaskan, apabila posisi ditemukan tumor otak tersebut berada di bagian tengah otak, maka dapat disebut sebagai tumor ganas. Proses pengobatannya disertai dengan kemoterapi dan radioterapi.
Kanker atau tumor otak bisa dipicu oleh polusi udara, seperti asap kendaraan, dan juga mengkonsumsi makanan yang mengandung karsinogen secara berlebihan. Kanker atau tumor otak juga dapat disebabkan dari faktor genetik.
"Penyebabnya banyak hal apalagi sekarang banyak sekali polusi udara atau polusi makanan, seperti buah-buah yang disemprot pestisida, biar tahan lama padahal kandungan buah itu ketika disemprot pestisida sangat berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.
Untuk pencegahannya, jika dari awal diketahui memiliki riwayat kanker dari orang tua, maka harus diseimbangkan dengan pola hidup sehat. Selain itu, Sumada menyarankan masyarakat menghindari makanan dan minuman yang berasal dari bahan yang memicu kanker.