Senin 05 Aug 2019 22:31 WIB

RSCM Luncurkan Prostate Centre dengan Teknologi Robotik

Selama ini proses pelayanan kanker di Indonesia masih memberatkan pasien

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Kanker Prostat (ilustrasi)
Foto: HEALTH INFO
Kanker Prostat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) secara resmi meluncurkan Pusat Layanan Prostat Terpadu (Prostate Centre) dengan keunggulan Sistem Satu Pintu dan Teknologi Robotik pertama di Indonesia. Kepala Departemen Urologi RSCM Irfan Wahyudi menilai selama ini proses pelayanan kanker, termasuk kanker prostat, di Indonesia masih memberatkan pasien.

Selama ini pasien harus datang berulang kali hanya untuk menentukan biopsi prostat saja.Melihat fenomena itu, RSCM melalui Departemen Urologi memperbaiki pelayanan deteksi dini kanker prostat dengan pengembangan SDM, sistem, dan penunjangnya.

Baca Juga

"Pusat layanan ini dibentuk untuk memberikan pelayanan yang one stop services guna memberi kemudahan bagi pasien untuk lebih fleksibel berobat,” kata Irfan saat peresmian di RSCM Kencana, Senin (5/8).

Biopsi prostat dengan teknologi robotik, lanjut Irfan, juga bisa meningkatkan ketepatan pengambilan sampel di lokasi tempat sel kanker prostat berada. Dengan adanya teknologi ini, waktu pelaksanaan biopsi dapat dilakukan lebih singkat.

Ada beberapa layanan unggulan dari Prostate Center. Staf Medik Departemen Urologi RSCM, Chaidir Arif Mochtar, menjelaskan salah satu layanan unggulan yang tersedia di Prostate Center adalah penggunaan teknik minimal invasive yakni laparoskopi yang dikombinasikan dengan visualisasi 3D dalam tatalaksana kanker prostat.

Pengaplikasian teknik laparoskopi dalam penatalaksanaan kanker prostat terbukti memberikan efek komplikasi yang lebih ringan dibandingkan dengan operasi terbuka pengangkatan prostat. Di antaranya durasi rawat yang lebih singkat, jumlah pendarahan yang lebih sedikit, serta risiko infeksi yang lebih rendah.

Selain itu penggunaan visualisasi 3D intra operasi juga memberikan manfaat dalam proses pengangkatan prostat. "Di antaranya durasi operasi yang lebih singkat, keluaran yang lebih baik jika dibandingkan dengan laparoskopi standar, serta mempermudah operator dalam melakukan maneuver-manuver selama operasi,” ungkap dia.

Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti berharap adanya pelayanan prostat terpadu ini bisa menjadi alternatif terbaik pengobatan kanker prostat di Indonesia. Tentunya dengan biaya pengobatan yang lebih murah ketimbang negara tetangga seperti Singapura ataupun Malaysia.

“Kita belum bisa ungkap di sini biayanya. Namun yang pasti lebih murah ketimbang di Singapura atau Malaysia. Operasi prostat di Singapura sekitar lima ribu dolar Singapura, Malaysia juga hampir tujuh ribu ringgit, dan biaya di RSCM di bawah itu,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement