Senin 05 Aug 2019 13:12 WIB

Cerdas Kelola Keuangan Demi Kehidupan Jangka Panjang

Perencanaan keuangan sebaiknya dimulai sedini mungkin

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Kebahagiaan oleh uang. Ilustrasi
Foto: Independent
Kebahagiaan oleh uang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencanaan keuangan yang baik perlu dilakukan untuk mempersiapkan kehidupan di masa datang. Menurut perencana keuangan Metta Anggriani, perencanaan keuangan sebaiknya dimulai sedini mungkin.

"Menabung dan berinvestasi sejak muda membuat Anda mempunyai waktu lebih panjang untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera di masa depan," kata Metta saat menjadi pemateri di kelas finansial Jenius beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Dia menjelaskan tiga tahapan dalam siklus kehidupan keuangan. Tahap pertama adalah mengumpulkan kekayaan (20-40 tahun) yakni masa memapankan karier. Penghasilan di tahap ini mungkin terbatas, berbarengan dengan masa pembentukan keluarga.

Namun dari sisi perencanaan keuangan, tahap pertama itu harus dijalankan sebaik-baiknya. Tahapan tersebut sangat berpengaruh terhadap tahap melipatgandakan kekayaan (40-55 tahun) dan tahap mendistribusikan kekayaan (55 tahun ke atas).

Metta mengatakan tidak ada rumusan perencanaan keuangan baku karena kebutuhan tiap orang berbeda. Namun ada lima prioritas serupa yang patut diperhatikan. Prioritas itu adalah arus kas, mengelola utang, menabung, proteksi, dan investasi.

Mengatur arus kas yang positif sangat penting guna memastikan kebutuhan hidup terpenuhi. Metta menyarankan untuk rajin mencatat pengeluaran harian dalam laporan arus kas agar besaran uang yang dibelanjakan dari pendapatan dapat terukur.

Setelah memastikan penghasilan lebih besar daripada pengeluaran, barulah beranjak pada prioritas lainnya. Mengelola utang produktif, konsisten menabung, memiliki asuransi, serta berinvestasi penting untuk berbagai tujuan kehidupan.

"Smart spending adalah bagaimana Anda mampu mengelola poin satu dan dua. Sementara poin ketiga sampai lima adalah smart planning untuk mengembangkan kekayaan," kata pendiri lembaga perencanaan keuangan Anggriani & Partners itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement