Senin 05 Aug 2019 11:11 WIB

Peneliti Temukan Cara Tunda Menopause Hingga 20 Tahun

Pembekuan jaringan ovarium diklaim peneliti dapat menunda menopause

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Perempuan berusia 30 tahun. Ilustrasi
Foto: Sheknows
Perempuan berusia 30 tahun. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Masa menopause atau berakhirnya siklus menstruasi secara alami pada perempuan kini dapat ditunda. Dalam sebuah penelitian terbaru, para ilmuwan mengklaim kaum hawa dapat menunda hal itu hingga 20 tahun lamanya.

Ini berarti meski di usia lanjut, wanita tetap mungkin memiliki keturunan dan tak lagi ada penghalang bagi karier dan apapun yang hendak dilakukan di masa muda. Prosedur revolusioner, yang ditawarkan oleh ahli kesuburan yang memelopori program IVF (bayi tabung), bekerja dengan mengelabui jam biologis perempuan dan berpikir bahwa mereka jauh lebih muda daripada usia asli.

Baca Juga

Tahap ini dimulai dengan operasi membekukan jaringan ovarium yang dilakukan pada suhu minus 150 derajat celcius. Jaringan tersebut kemudian disimpan di bank es hingga perempuan mencapai masa menopause.

Nantinya jaringan ovarium yang beku dicairkan dan ditransplantasikan kembali ke tubuh beberapa tahun kemudian. Hal itu akan memulai kembali hormon alami perempuan dan secara otomatis menunda menopause.

Tentunya, jenis operasi ini merupakan yang pertama kali di dunia dan ditawarkan oleh perusahaan berbasis di Inggris, ProFaM (Protecting Fertility and Menopause). Perusahaan ini didirikan bersama oleh empat ahli terkenal dunia dalam kedokteran reproduksi.

Salah satu pendirinya adalah Profesor Simon Fishel, kepala eksekutif dan pendiri ProFaM. Ia mengatakan operasi ini hanya berlangsung selama 30 menit dan sembilan perempuan di Inggris telah melakukannya. Rata-rata dari mereka berusia antara 22 hingga 36 tahun.

Biaya untuk operasi itu mencapai 12 ribu dolar AS. Salah satu perempuan berusia 34 tahun yang melakukan operasi itu mengatakan ia ingin menghindari terapi hormon di masa depan.

Operasi ini dibuat untuk menunda menopause yang disebut dapat memicu masalah kesehatan serius bagi banyak wanita di seluruh dunia. Termasuk di antaranya adalah osteoporosis dan masalah jantung.

Kesuburan perempuan dapat diperpanjang dan memungkinkan mereka di usia lanjut, seperti usia 70-an memiliki keturunan. Namun itu mungkin tetap tak akan diizinkan karena alasan keamanan. 

"Salah satu alasan meningkatnya angka infertilitas adalah bahwa wanita tidak berpikir untik memiliki bayi sampai usia 30-an. Karena itu, prosedur ini memungkinkan perempuan dapat terus menjalani kehidupan seperti berkarier dan saat di usia 40 menginginkan keturunan maka mereka dapat mengusahakannya.

“Jika di usia 40 mereka masih menginginkan bayi, mereka dapat kembali ke jaringan (ovarium) yang membeku pada usia 30,” ujar Fishel dilansir NZ Herald, Senin (5/8).

Fishel mengatakan putri bungsunya yang berusia 22 tahun menilai prosedur menunda menopause ini sangat menarik. Bahkan, pada usia antara 25 hingga 30 tahun, ia akan melakukan operasi pembekuan ovarium tersebut sebagai hadiah ulang tahun. “Semakin muda usia Anda melakukan operasi ini, makan semakin lama dan banyak manfaat yang dirasakan,” jelas Fishel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement