REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan persahabatan memainkan peran penting untuk kesehatan dan kebahagiaan. Fakta tersebut didukung oleh penelitian medis dan sains.
Kehadiran teman merupakan salah satu faktor yang berdampak pada kesehatan. Adanya sahabat memberikan seseorang perasaan memiliki, membuat merasa dicintai, tidak pernah merasa kesepian, terbantu di masa-masa sulit, dan terdorong menjalani kehidupan lebih baik. Teman juga bisa melepaskan kebiasaan buruk seseorang.
Ketika mencapai usia tertentu, adanya teman baik juga dapat membuat perbedaan yang sangat besar dalam kesehatan seseorang. Orang dewasa yang memiliki dukungan sosial yang baik berisiko lebih rendah dari berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, depresi dan BMI yang tidak sehat. Menurut sebuah studi baru, dilansir Times Now News, kehidupan sosial juga dapat mengurangi risiko demensia.
Sebuah penelitian menemukan bahwa memiliki teman yang baik dapat meningkatkan umur panjang. Ini mungkin terkait dengan pengurangan risiko penyakit dan kemampuan untuk mengatasi trauma atas bantuan teman-teman.
Terbukti secara ilmiah bahwa teman-teman bisa membuat seseorang lebih sehat. Menurut jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences, insiden masalah kesehatan lebih tinggi pada orang yang memiliki ikatan sosial lebih lemah, dibandingkan dengan mereka yang memiliki koneksi sosial yang lebih baik.
Memiliki teman yang sehat juga dapat menentukan seberapa sehat seseorang. Laporan sebelumnya juga menyatakan ada masalah kesehatan obesitas menular, seperti dari teman yang memiliki kebiasaan makan buruk dan gemuk. Memiliki teman yang makan dengan sehat dan memiliki gaya hidup sehat dapat membantu menjadi lebih sehat dan bahagia.
Persahabatan jauh lebih penting daripada yang disadari. Teman lebih dari sekadar partner bersantai di akhir pekan, nonton film bersama, atau pergi berlibur bersama. Lebih dari itu, teman memainkan peran sangat penting dalam kehidupan. Mulai dari membantu dalam situasi sulit hingga membimbing secara profesional maupun pribadi.