Jumat 02 Aug 2019 13:52 WIB

Lima Strategi Siapkan Dana Pendidikan

Selalu tinjau kembali rancangan dana pendidikan yang sudah dibuat.

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Anak sekolah.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Anak sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua tentu ingin memberikan anak-anaknya pendidikan yang terbaik. Karena itu orang tua harus benar-benar mempersiapkan keuangan bagi pendidikan buah hatinya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan uang sekolah tingkat SMA, SD dan SMP hingga biaya bimbingan belajar (bimbel) menyebabkan inflasi pada Juli 2019. Kenaikan harga tersebut sudah diduga terjadi setiap Juli lantaran terdapat momentum tahun ajaran baru.

Baca Juga

Menurut Perencana Keuangan Melvin Mumpuni biaya pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 10 persen-15 persen per tahun. Tingginya angka tersebut membuat orang tua harus mempersiapkan biaya pendidikan sedini mungkin.

“Biaya pendidikan memang selalu naik dan akan semakin tinggi. Kebanyakan orang langsung pilih produk investasi (saham, reksa dana, emas) atau beli asuransi pendidikan,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Jumat (2/8).

Melvin menyarankan kepada para orang tua bisa mulai merencanakan dana pendidikan. Pertama, mengetahui informasi kebutuhan biaya pendidikan. Kedua, hitung berapa uang yang harus disiapkan atau diinvestasikan setiap bulan supaya dana pendidikan tersedia.

Ketiga, memilih produk investasi yang sesuai kebutuhan. Pastikan kemampuan finansial dan target investasi seperti berinvestasi secara rutin. Keempat, memiliki proteksi (khususnya asuransi jiwa), karena apa pun kondisi orang tua anak perlu tetap sekolah.

“Coba bayangkan jika tulang punggung keluarga meninggal, dalam kondisi meninggalkan anak usia sekolah. Uang pertanggungan asuransi jiwa bisa digunakan untuk membiayai pendidikan anak yang ditinggalkan,” ungkapnya.

Terakhir, meninjau kembali secara berkala investasi dan proteksinya. Pastikan perencanaan dana pendidikan masih relevan

Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan kenaikan uang sekolah SMA menyumbang 0,02 persen terhadap inflasi, kenaikan uang sekolah SD, SMP dan tarif bimbel berkontribusi masing-masing 0,01 persen.

"Ini bukan hanya di sekolah negeri, juga di sekolah-sekolah swasta," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (1/8).

Empat komponen tersebut menjadi faktor pendorong kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memiliki nilai inflasi terbesar pada Juli 2019, yaitu 0,92 persen. Meski begitu, kelompok ini menjadi penyumbang kedua terbesar terhadap inflasi Juli 2019, yaitu 0,07 persen. Kontributor pertama merupakan kelompok bahan makanan, hingga 0,17 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement