Rabu 31 Jul 2019 15:16 WIB

Hindari Risiko Jatuh, Lansia Perlu Latihan Keseimbangan

Lansia perlu latihan keseimbangan agar menimalisir risiko terjatuh.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Reiny Dwinanda
Kegiatan olahraga rutin diharapkan dapat meningkatkan kesehatan lansia. Sebuah penelitian membuktikan olahraga pada lanjut usia dapat mengurangi risiko penyakit dimensia dan menjaga fungsi otak mereka.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kegiatan olahraga rutin diharapkan dapat meningkatkan kesehatan lansia. Sebuah penelitian membuktikan olahraga pada lanjut usia dapat mengurangi risiko penyakit dimensia dan menjaga fungsi otak mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG — Seiring bertambahnya usia, kemampuan keseimbangan seseorang pun kian menurun. Kehilangan keseimbangan yang membuat lansia terjatuh berpotensi menimbulkan kecelakaan dan kematian.

Oleh karena itu, olahraga sederhana untuk melatih keseimbangan merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh lansia. Dilansir Asia One pada Rabu (31/7), World Health Organisation (WHO) mencatat bahwa terjatuh karena kehilangan keseimbangan adalah penyebab kecelakaan atau kematian terbesar kedua di dunia.

Setiap tahun, kecelakaan karena terjatuh menyumbang angka kematian sebanyak 646 ribu kasus. Selain itu, kecelakaan karena terjatuh juga menyumbang 37, 3 juta kasus yang membuat pasien perlu mendapat perawatan medis. Kecelakaan fatal itu kebanyakan melibatkan orang berusia di atas 65 tahun.

Fakta tersebut membuat lansia perlu untuk rutin melakukan olahraga yang meningkatkan kekuatan dan keseimbangan. Berdasar riset dari University of British Columbia (UBC) dan Falls Prevention Clinic di Vancouver General Hospital, Kanada, disebut bahwa olahraga dapat menekan potensi kecelakaan karena terjatuh sebesar 36 persen.

Praktisi olahraga Geoffrey Bland mengatakan, lansia memang harus aktif secara fisik demi menjaga kekuatan dan kemampuan keseimbanganya. Ia mengatakan, lansia juga dapat melakukan olahraga di pusat kebugaran atau gym.

“Selain dapat melatih kekuatan dan keseimbangan, mengajak lansia untuk berlatih di gym juga dapat mengurangi stres dan kegelisahan yang dialami oleh lansia,” kata Bland.

Sebagai instruktur program latihan kekuatan otot dan keseimbangan, Bland menyarankan agar lansia berolahrga dengan peralatan yang sederhana sebanyak tiga kali dalam sepekan. Salah satu peralatan yang dapat digunakan adalah barbel dengan bobot secukupnya.

Direktur Jockey Club Centre for Osteoporosis Care and Control Chinese University of Hong Kong (CUHK), Timothy Kwok Chi-yui mengatakan, latihan untuk lansia juga dapat dilakukan di rumah. “Latihan sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan sit-stand dan melompat,” kata Kwok.

Menurutnya, sit-stand dapat membantu memperkuat otot pada paha depan. Sedangkan latihan melompat dapat memberikan dampak positif pada otot di bagian betis.

Nah, untuk melatih keseimbangan, ia menyarankan agar lansia dapat berlatih dengan berdiri dengan satu kaki. Agar dapat lebih menyenangkan dan konsisten, ia menilai seluuh latihan sederhana ini dapat dilakukan sembari menonton TV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement