REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Supermodel dari Inggris Naomi Campbell mengungkap, baru-baru ini ia ditolak oleh sebuah hotel di Paris. Julukan supermodel ternyata tidak berpengaruh, karena Naomi ditolak masuk sebab warna kulitnya.
Menurut Campbell, insiden itu terjadi di sebuah hotel, yang tidak disebut namanya, di selatan Perancis selama Festival Film Cannes.
Kala itu, petugas di pintu masuk hotel mengatakan bahwa tamu yang hadir di acara tersebut sudah melebihi kapasitas. Namun faktanya, petugas hotel masih terus membiarkan tamu lain masuk.
"Mereka tidak mau membiarkan kami masuk, teman saya dan saya, karena warna kulit saya," kata Campbell, lansir Independent, Rabu (31/7).
Bagi Campbell, penolakan itu akan menjadi momen yang tidak pernah terlupakan. Karena itulah ia terus mengekspresikan diri dan membuat dirinya didengar.
Ini bukan pertama kalinya Campbell berbicara tentang kasus diskriminasi yang dia alami. Pada bulan April, model itu mengungkapkan bahwa negara tertentu enggan memilih Campbell dalam media kampanye karena ia berkulit hitam.
"Saya adalah wajah dari kampanye baru. Namun saya diberitahu lantaran warna kulit saya suatu negara tidak akan menggunakan gambar saya," jelas dia.
Pada bulan Juni, setelah ia dinobatkan sebagai penerima Fashion Icon's 2019 Fashion Icon (BFC) 2019, Campbell juga membahas pentingnya kampanye kesadaran tentang keberagaman dalam industri mode.
Campbell mencetak sejarah ketika ia menjadi model kulit hitam pertama yang menghiasi sampul Vogue Inggris di 1987. "Untuk bisa ada lebih dari satu warna kulit di majalah kesannya adalah hal besar, tetapi seharusnya tidak. Itu bukan tren."