Selasa 30 Jul 2019 15:13 WIB

Ilmuwan: Air Mata Jangan Ditahan

Banyak orang mengira menangis itu tidak baik, namun studi membuktikan sebaliknya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Menangis. (Ilustrasi)
Foto: dailymail
Menangis. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Orang sering kali dianggap lemah jika membiarkan air mata mengalir saat sedih. Sebaliknya, tetap tenang saat sedih dianggap sebagai tanda kekuatan.

Seperti yang dilansir RTE, Selasa (30/7), menangis adalah respons biologis terhadap rangsangan emosional. Itu terjadi karena sistem limbik di otak yang terkait dengan sistem saraf otonon merespons peristiwa emosional tertentu dan memicu refleks tangis.

Baca Juga

Menangis ternyata memiliki manfaat tersendiri bagi manusia. Para peneliti telah memeriksa secara lebih rinci efek menangis. Studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal fisiologis Emotion, meminta 197 mahasiswa wanita menonton video sedih atau netral secara emosional selama 17 menit sebelum menjalani tes stres.

Dipilih wanita karena mereka jauh lebih mudah menangis di banding pria. Hasilnya cukup konklusif dan partisipan yang telah menyaksikan mereka mempertahankan detak jantung secara moderat, serta pernapasan stabil.

Sementara itu, mereka yang menahan air matanya mencatat peningkatkan yang nyata pada kedua aspeknya. Semakin sedikit seseorang menahan air mata, studi menunjukkan, semakin baik perasaan seseorang.

Selain itu, aktivitas menangis terikat dengan emosi manusia. Selain emosional, seseorang dapat menangis karena rasa sakit dan iritasi (lakrimasi). Ada juga tiga jenis air mata, yakni air mata basal yang melumasi bola mata, refleks yang menghilangkan hal yang mengusik hati, dan air mata yang terkait suasana batin.

Sementara itu, dokter dan peneliti memiliki perbedaan dalam aspek mengapa menangis dikembangkan sebagai mekanisme penanggulangan masalah bagi manusia. Ini karena telah terbukti reaksi fisik seperti berkeringat dan pernapasan yang lambat membantu tubuh saat keadaan tekanan emosional.

Air mata psikis bahkan memiliki penghilang rasa sakit alami yang disebut leucine enkephalin. Ini mungkin menjelaskan mengapa orang merasa lebih baik setelah terisak. Bahkan menangis dapat membantu bayi tidur, meningkatkan penglihatan, dan membunuh bakteri jahat.

Ini bukan pertama kalinya ada studi menyoroti efek positif dari menangis. Studi 2014 menemukan menangis memiliki efek menenangkan diri yang membantu orang rilkes dengan mengatur emosi mereka sendiri.

Setahun kemudian penelitian menemukan tangisan dapat mengangkat suasana hati menjadi lebih baik. Jika wanita pada umumnya lebih mudah menangis, maka pria benar-benar perlu mengejar ketinggalan untuk kepentingan mereka sendiri.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh psikolog klinis di Universitas Tilburg, Profesor Ad Vingerhoets mengungkapkan wanita menangis antara 30 dan 64 kali setahun, sementara pria hanya enam dan 17 kali per tahun. Begitu menangis, pria biasanya tidak membiarkan dirinya terisak lama. Studi ini menemukan pria menangis selama rata-rata dua hingga tiga menit, sedangkan wanita menangis selama enam menit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement