REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Daging kurban bisa disimpan dalam pendingin dan bahkan bisa bertahan satu tahun lebih. Harus diperhatikan cara-caranya agar daging kurban bisa bertahan dan terjaga kualitasnya.
Direktur Halal Research Centre Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Nanung Danar Dono mengatakan, sebelum disimpan daging kurban jangan dicuci terlebih dulu.
"Jika dicuci pakai air kran, kuman-kuman bisa masuk dan tinggal di dalam pori-pori daging, itu bisa merusak kualitas dagung, pencucian nanti saja ketika akan dimasak," kata Nanung, Jumat (26/7).
Selain itu, jika mendapat daging yang cukup banyak, jangan disimpan secara utuh 2-4 kilogram di dalam ruang pembeku (freezer). Cara yang benar daging dipotong-potong berukuran lebih kecil.
Lalu, lanjut Nanung, disimpan di dalam plastik-plastik berukuran setengah kilogram atau satu kilogram. Jika akan dimasak, ambil satu kantung kecil dan biarkan yang lain tetap beku di dalam pembeku.
"Insya Allah daging dalam keadaan beku dapat disimpan lebih satu tahun," ujar Nanung.
Ia mengingatkan, saat menyimpan daging dalam plastik bening, usahakan udara di dalam plastik sesedikit mungkin. Alat vacuum sederhana bisa dipakai dan jika tidak ada bisa cara tradisional.
Caranya, menggunakan ember yang diisi air bersih. Masukkan daging di dalam kantung plastik, lalu turunkan kantung daging itu pelan-pelan ke dalam air.
"Udara di dalam kantung plastik akan terdorong ke luar, setelah udara di dalam kantung plastik habis, plastik segera diikat," kata Nanung.
Nanung menuturkan, sebelum disimpan di ruang pembeku, simpan daging di dalam pendingin (kulkas) selama 12-18 jam atau sehari semalam. Setelah dinginnya rata luar-dalam, baru masukkan ke ruang pembeku.
Kemudian, jika ingin memasak daging beku, jangan cairkan daging yang beku menggunakan air panas. Cara yang benar letakkan daging beku di bawah air kran suhu normal dan masih terbungkus plastik.
"Setelah daging kembali empuk, buka plastik, cuci daging hingga bersih, tiriskan, lalu siap dimasak," ujar Nanung.