Jumat 26 Jul 2019 04:00 WIB

Turis Mana yang Paling Royal Habiskan Uang untuk Travelling?

Empat negara Asia Pasifik menyumbang hampir 20 persen pengeluaran perjalanan global

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Turis menikmati liburannya di Jerman.
Foto: EPA
Turis menikmati liburannya di Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mastercard merilis empat negara Asia Pasifik menyumbang hampir 20 persen terhadap pengeluaran perjalanan global. Laporan "Mastercard Global Destination Cities Index: Origins" mengungkap Cina, Korea, Jepang, dan Taiwan kini termasuk di antara 10 negara asal teratas di dunia berdasarkan jumlah wisatawan.

 

Baca Juga

Pengunjung internasional dari Cina, Korea, Jepang, dan Taiwan berkontribusi sebesar 18,5 persen terhadap pengeluaran perjalanan global di 200 kota terbaik di dunia. Jumlah ini meningkat 11 persen dari satu dekade lalu.

Mastercard, Global Destination Cities Index (GDCI): Origins memeringkat negara asal dari wisawatan mancanegara yang berkunjung ke berbagai pusat regional dan 200 kota wisata terpopuler di dunia. Wisatawan yang berkunjung untuk urusan bisnis dan berlibur.

Wisatawan dari 10 negara asal teratas jumlahnya menempati hampir separuh atau 49,1 persen dari jumlah kedatangan wisatawan internasional yang bermalam di 200 destinasi tersebut. Selain itu, 48,4 persen dari total pengeluaran mereka menunjukkan terbukti dapat membantu pemerintah, para pedagang, serta industri wisata global.

Kontribusinya mencapai 8,8 triliun dolar AS dan pada 319 juta pekerjaan di tahun 2018. Sebanyak 10 negara asal teratas tersebut adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Inggris, Perancis, Republik Korea, Jepang, Kanada, Rusia, dan Taiwan.

Senior Vice President, Data & Services, Asia Pacific, Mastercard, Rupert Naylor menyampaikan ini adalah perkembangan yang menarik. Pengeluaran dari kawasan Asia Pasifik tidak hanya berkontribusi hampir dua kali lipat dalam satu dekade terakhir terhadap pengeluaran perjalanan global.

"Tapi kami bahkan belum sepenuhnya ‘menyentuh permukaan’ dalam hal persentase penduduk yang melakukan perjalanan keluar negeri," katanya.

Hal ini terutama sangat signifikan di Cina, India, dan Indonesia yang merupakan tiga negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Ini menunjukkan potensi perjalanan dan pariwisata yang luas dan berkembang dari negara-negara tersebut.

Hal ini menunjukkan kesempatan besar bagi pemerintah lokal dan pelaku bisnis untuk memanfaatkan laporan ini agar dapat membuat perencanaan yang lebih baik. Serta mempromosikan perjalanan, pariwisata, dan penawaran ritel mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement