REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pangeran Harry telah lama dikenal sebagai anggota keluarga kerajaan Inggris yang pemberontak. Meskipun demikian, perilaku yang mengesankan dia sebagai anak nakal itu mulai luntur sejak pernikahannya Meghan Markle dan melahirkan putranya yang bernama Archie.
Tapi ternyata sifat pemberontaknya tak luntur begitu saja. Pria bergelar Duke of Sussex itu masih suka melanggar peraturan seperti yang dia lakukan pekan ini ketika menyapa primatolog terkenal Jane Goodall.
Harry menghadiri acara kepemimpinan global Roots & Shoots keenam yang merupakan program Goodall di Rumah St George di Windsor Castle, pada Selasa (25/7) lalu. Saat itu, Harry dengan hangat menyambut Goodall dengan sapaan primata tradisional yang pernah dia pelajari dari Goodall beberapa tahun yang lalu.
“Pasangan ini berbagi tarian dadakan dan Salam Simpanse yang diajarkan Jane kepada Duke ketika mereka pertama kali bertemu. Acara hari ini penuh dengan pendidikan, inspirasi, dan kesenangan. Karena bekerja keras dan bermain tidak saling eksklusif,” tulis keterangan dalam unggahan media sosial Instagram resmi @sussexroyal.
Dalam video tersebut, Pangeran Harry memimpin Goodall dalam sebuah tarian pendek seperti yang dilakukan primata. Sebagai pria dalam pasangan itu, Harry menepuk kepala Goodall sebelum keduanya berpelukan dan menepuk satu sama lain di belakang.
Travel and Leisure yang mengutip Business Insider menyebut salam itu sebenarnya bertentangan dengan protokol kerajaan. Aturan kerajaan menentukan apapun di luar jabat tangan sederhana adalah hal yang tidak boleh dilakukan.
Selain berbagi pelukan dengan Goodall, Harry juga berbicara di acara itu. Dia menjelaskan mengenai pentingnya konservasi dengan penuh semangat.
"Sebagai nenek saya, Ratu pernah berkata 'Kadang-kadang masalah dunia begitu besar, kami pikir kami tidak bisa berbuat banyak untuk membantu’. Kita sendiri, kita tidak bisa mengakhiri perang atau menghapus ketidakadilan, tetapi dampak kumulatif dari ribuan tindakan kebaikan kecil bisa lebih besar dari yang kita bayangkan,” kata Harry dikutip dari CNN.
Institut Goodall berharap keterlibatan Pangeran akan semakin menjelaskan tujuan mereka. "Kami tahu bahwa Pangeran Harry sangat terlibat dalam masalah pemuda dan lingkungan global. Dr. Goodall percaya bahwa kunjungannya akan mengilhami para peserta mengetahui bahwa seseorang ingin mengetahui tentang upaya mereka,” ungkap juru bicara Goodall Institute Shawn Sweeney kepada CNN.