Rabu 24 Jul 2019 13:59 WIB

Pengguna Narkoba Butuh Dukungan Psikososial Keluarga

Stigma ke pengguna narkoba tidak akan membantu mereka.

Ilustrasi Narkoba
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan orang-orang yang menyalahgunakan narkoba memerlukan dukungan psikososial keluarga. Tujuannya agar korban bisa pulih dari jerat candu narkoba.

"Hukuman tidak akan pernah cukup untuk membuat mereka sadar, tapi yang justru harus kita berikan adalah dukungan psikososial," kata Devie saat dihubungi di Jakarta, Rabu (24/7).

Baca Juga

Dia menjelaskan bahwa kecanduan benda adiktif, seperti narkoba tidak cukup hanya diberikan sanksi yang kemudian diharapkan mampu membuat efek jera. Mereka perlu upaya yang lebih kuat, yaitu upaya sosial.

Dalam konteks menyadarkan para penyalahguna narkoba tersebut diperlukan intervensi untuk memulihkan gangguan psikologis. Yakni melalui pendekatan psikososial keluarga yang berkaitan dengan interaksi emosi dan motivasi.

Sementara itu terkait banyaknya keluarga yang tidak melaksanakan fungsi dan peranan secara baik, bahkan menolak korban sebagai anggota keluarga, maka ini dapat membuat proses pemulihan berlangsung lama. "Mereka jangan diberi stigma, tetapi harus dirangkul dan diperhatikan. Dukungan sosial diberikan untuk memastikan mereka tidak lagi tergoda mengonsumsi narkoba," ujarnya.

Lebih lanjut Devie menyampaikan tentang fakta yang diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN) bahwa profil pengguna utama narkoba terbanyak justru berasal dari kalangan anak-anak dan pekerja produktif. Menurutnya, hal itu terjadi karena mereka adalah konsumen yang lebih panjang (dari sisi usia) dan lebih menguntungkan bagi pebisnis narkoba.

"Pemerintah sudah sangat serius memberantas narkoba dengan memberikan hukuman berat kepada siapa saja yang terlibat. Masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk mengisolasi persoalan ini di masing-masing keluarga," tutupnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement