Selasa 23 Jul 2019 23:45 WIB

Pendaki Gn Nokilalaki Kerap tak Bawa Perlengkapan Standar

Pendaki Gn Nokilalaki diingatkan untuk membawa peralatan mendaki sesuai standar.

Pendaki gunung. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pendaki gunung. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kepala Taman Badan Nasional Lore Lindu (BTNLL) Jusman mengungkapkan, banyak wisatawan yang mendaki Gunung Nokilalaki di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tanpa melindungi diri dengan peralatan mendaki sesuai standar. Ia mengingatkan bahwa hal itu sangat membahayakan keselamatan pendaki.

"Beberapa kali kami temukan pendaki terkena hipotermia karena kedinginan sebab tidak mengenakan jaket yang sesuai standar mendaki," katanya di Palu, Selasa.

Jusman mengatakan, destinasi-destinasi wisata pendakian di Indonesia, seperti di Gunung Semeru dan Gunung Bromo, keselamatan pendaki menjadi prioritas utama berbagai pihak mulai dari kelompok pecinta alam setempat hingga pemerintah daerah. Jika ditemukan ada yang tidak memenuhi standar keselamatan maka tidak diperbolehkan untuk mendaki sebab samgat beresiko terhadap keselamatan pendaki tersebut.

"Olehnya kita akan mulai menerapkan aturan check in atau pemeriksaan perlengkapan bagi para pendaki yang akan naik Gunung Nokilalaki. Jika tidak memenuhi syarat maka tidak diperbolehkan untuk mendaki," katanya.

Tidak sampai di situ, pemeriksaan logistik milik para pendaki seperti mi instan, minuman, dan lain sebagainya, juga akan diperiksa untuk menentukan berapa lama waktu yang diperbolehkan untuk mendaki. Untuk melindungi para pendaki dari ancaman oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, Jusman mengatakan BTNLL akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memeriksa barang-barang bawaan milik para pendaki.

"Kami larang mereka mendaki jika membawa senjata tajam dengan minuman keras,"ucapnya.

Semua itu dilakukan sebagai upaya BTNLL dengan pemerintah daerah di Sulawesi Tengah untuk menjadikan Gunung Nokilalaki sebagai destinasi wisata pendakian di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement