Selasa 23 Jul 2019 13:52 WIB

Tongkat dari Kecelakaan Kapal Titanic Dilelang

Tongkat dari Kapal Titanic dilelang mulai dari 200 ribu dolar AS.

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Kapal Titanic sebelum memulai perjalanan.
Kapal Titanic sebelum memulai perjalanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat peristiwa kapal Titanic tenggelam di dekat Newfoundland pada 1912, kapal sekoci yang ditumpangi para penumpang selamat menggunakan lampu yang dioperasikan dengan baterai pada tongkat milik seorang perempuan bernama Ella White. Tongkat yang kemudian berfungsi sebagai senter untuk menerangi jalan menuju area yang aman itu diketahui dibuat dengan plastik sintetis pertama di dunia dan kini akan dilelang dengan harga minimum 100 ribu dolar AS.

Nyonya White diketahui membantu memandu sekoci, serta penyelamat siaga. Ia menunjuk dirinya sendiri sebagai orang yang dapat memberikan sinyal dan  memperlihatkan bahwa ia memiliki tongkat dengan lampu listrik bawaan, serta melambaikan tangan dengan keras agar kapal penyelamat menyadari keberadaan para penumpang Titanic di sekoci itu.

Baca Juga

Sebelum melakukan perjalanan dengan Titanic, White bersama dengan temannya Marie Grace Young melakukan perjalanan keliling Eropa. Setelah itu, mereka hendak kembali ke rumah mereka yang berada di Westchester County, New York, Amerika Serikat (AS).

White bahkan membawa dua ekor ayam yang dibeli di Prancis, untuk dibawa ke rumahnya dan hendak dikembangbiakkan di sana. Ia juga sempat membeli tongkat untuk membantunya berjalan, setelah kakinya terluka saat melakukan tur keliling Eropa tersebut.

Tongkat dengan warna hitam dan sentuhan coklat itu memiliki ujung dengan bahan plastik sintetis berwarna kuning, yang dikenal dengan sebutan Bakelite serta mahkota berlampu baterai. Siapapun tak akan menduga, termasuk White bahwa tongkat itu akan membantunya melewati perjalanan dengan Titanic yang penuh tragedi itu dan tercatat sebagaisalah satu kecelakaan kapal terburuk sepanjang sejarah.

White pernah bercerita bahwa sepanjang perjalanan ke New York dengan Titanic, ia hanya berada di dalam kamar. Bahkan, ketika kecelakaan terjadi tepatnya pada 14 April 1912, ia hanya merasa terjadi getaran kecil.

“Bagi saya itu terasa seperti getaran kecil dan tak ada yang menakutkan sama sekali,” ujar White dalm sebuah keterangan yang disampaikan rumah lelang Liveauctioners, dilansir Live Science, Selasa (23/7).

Menurut White, Kapten Kapal Titanic Edward Smith pada malam kecelakaan terjadi memberi tahu penumpang agar mengenakan jaket penyelamat. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa situasi sebenarnya sangatlah darurat. Seperti terlihat, banyak istri yang berpisah dari suaminya untuk menaiki sekoci penyelamat lebih dahulu.

“Mereka bahkan terlihat santai, sangat yakin akan segera bertemu lagi,” ujar White dalam kesaksiannya.

White berada diantara penumpang perempuan yang dapat naik ke sekoci nomor 8, namun yang kedua meninggalkan Titanic. Sekoci itu menampung 22 perempuan dan empat pria.

Namun, para pria yang nampaknya adalah pelayan di ruang makan kapal tidak memiliki keahlian apapun untuk mendayung kapal. Penumpang perempuan kemudian mengambil alih tugas itu dan White menggunakan cahaya dari tongkatnya untuk memberi sinyal penyelamat.

Beruntung, semua orang yang berada dalam sekoci nomor 8 Titanic selamat dari bencana. White bersama dengan temannya Young kemudian dapat menjalani kehidupan mereka seperti biasa di Westchester.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement