Ahad 21 Jul 2019 07:02 WIB

Dekan FKUI: Stunting Bukan Cuma Masalah Asupan

Dekan FKUI menyebut stunting terkait erat dengan kemiskinan bukan hanya soal asupan

Rep: Desi Susilawaty/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemerintah Indonesia optimistis dapat menurunkan angka stunting hingga di bawah 20 persen pada 2024.
Foto: Istimewa
Pemerintah Indonesia optimistis dapat menurunkan angka stunting hingga di bawah 20 persen pada 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengaku siap membantu pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan pembenahanan pelayanan kepada ibu dan bayi. Hal ini sesuai dengan pidato Visi Presiden Jokowi, yaitu ingin melakukan pemberantasan stunting, kurang gizi, keselamatan ibu hamil saat melahirkan, dan program imunisasi.

FKUI saat ini dengan jumlah peserta didik hampir 5000 mahasiswa siap membantu pemerintah untuk program peningkatan kualitas sumber daya ini. Institusi pendidikan kedokteran harus menyiapkan para dokter untuk bisa secara aktif ditengah masyarakat baik dalam pelayanan maupun penyuluhan untuk kesehatan ibu anak. 

Baca Juga

Mengenai stunting, stunting bukan saja masalah asupan dan intake makanan tetapi yang penting adalah stunting bicara soal kemiskinan, kemampuan untuk membeli makanan yang bergizi baik untuk ibu atau calon ibu dan asupan makan untuk balita. "Bukan saja untuk makanan yang bergizi untuk mendapatkan makan sehari-hari saja mungkin juga susah oleh karena masalah kemiskinan juga harus diatasi," ucap dia, Sabtu (20/7)

Stunting, ungkap dia, juga bicara soal kematangan ibu saat menikah dan hamil. Karena memang segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik. 

Selain itu stunting juga berhubungan dengan fasilitas kesehatan khususnya untuk kesehatan ibu dan anak. Bagaimana kondisi si calon ibu, baik sebelum menikah, saat menjadi ibu hamil, dan juga proses melahirkan sampai perawatan bayi baru lahir termasuk program imunisasinya. 

"Jadi semua permasalahan bangsa yang menjadi perhatian pemerintah saat ini harus dilakukan dari hulu dan hilir dengan tujuan mempersiapkan perkawinan, kehamilan,persalinan dan perawatan 1000 kehidupan dengan sebaik-baiknya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement