Sabtu 20 Jul 2019 01:15 WIB

Taiwan Genjot Citra Sebagai Destinasi Ramah Muslim

Taiwan peringkat tiga dari seluruh destinasi halal negara non-Muslim di dunia

Wisata muslim di Taiwan. Ilustrasi.
Foto: Hufpost
Wisata muslim di Taiwan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taiwan terus menggencarkan kampanye sebagai destinasi wisata halal dunia. Kampanye ini makin gencar setelah negara ini berhasil menempati peringkat tiga dari seluruh destinasi halal negara non-Muslim di dunia.

Direktur Hubungan Internasional Taiwan Tourism Board, Ease Huang, mengatakan pihaknya terus mendorong agen-agen perjalanan, serta restoran dan hotel di Taiwan untuk memiliki sertifikasi halal. Sertifikasi halal diperoleh dari asosiasi China Muslim di Taiwan.

Baca Juga

"Walaupun sudah menempati urutan ketiga sebagai destinasi halal dunia di antara negara-negara non-Muslim, kami masih merasa belum cukup," kata Ease usai meresmikan pusat informasi wisata Taiwan di Jakarta.

Selain mendorong para pihak pendukung sektor pariwisata, Biro Wisata Taiwan juga turut mempromosikan budaya wisata halal. Salah satunya melalui promosi kuliner halal di festival makanan Taiwan.

Ease Huang mengatakan ada satu area khusus yang diperuntukkan bagi pengusaha kuliner dengan sertifikasi halal di festival tersebut. "Peminatnya banyak sekali dan sambutannya baik sekali dari restoran bersertifikat halal," katanya.

Direktur Taiwan Visitors Association, Fanny Low, mengatakan masyarakat Muslim masih menjadi salah satu target terbesar dari upaya promosi wisata Taiwan di Indonesia. "Untuk itu kami sedang mempersiapkan peluncuran buku panduan wisata halal di Taiwan berbahasa Indonesia yang akan rilis Oktober nanti," katanya.

Selain itu, Fanny menjelaskan pihaknya telah meluncurkan sebuah aplikasi daring bernama Halal Taiwan. Halal Taiwan menyediakan berbagai informasi terkait wisata halal di sana.

"Anda bisa menggunakan fitur Bahasa Indonesia untuk mencari restoran dan hotel dengan sertifikasi halal, bahkan mushola terdekat, kapanpun," jelas Fanny Low. Aplikasi tersebut dikembangkan seorang mahasiswa doktoral asal Indonesia yang tengah menimba ilmu di Taiwan.

Upaya untuk mengakomodir wisatawan Muslim juga dilakukan di moda transportasi umum. Carana adalah dengan menyediakan pilihan menu halal di daftar sajian kereta api.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement