Jumat 19 Jul 2019 12:49 WIB

Psikolog Sarankan Kenalkan Pendidikan Seks Sejak Dini

Pendidikan seks bisa dimulai sejak anak berusia satu atau dua tahun

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Pendidikan seks pada anak. (ilustrasi)
Foto: danburrell.com
Pendidikan seks pada anak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Psikolog klinis dari Klinik Angsa Merah, Inez Kristanti, mengajak para orang tua untuk peduli dan mau membangun komunikasi tentang pendidikan seksual dengan anak. Menurut dia, pendidikan seksual sudah diajarkan kepada anak sejak dini bahkan ketika anak berusia satu atau dua tahun.

“Tentu kontennya disesuaikan dengan usia anak. Kalau anak satu atau dua tahun misalnya pas mereka tanya nama alat kelamin perempuan atau laki-laki apa? Biasanya orang tua kan suka kagok, gelapan, lalu banyak juga dinamain pakai bahasa samaran. Padahal itu edukasi, jadi tidak apa-apa bilang saja penis atau vagina,” jelas Inez, Kamis (18/7).

Baca Juga

Sejak dini anak butuh informasi yang benar dan memadai tentang pendidikan seksual. Jangan sampai anak tahu tentang pendidikan seksual melalui internet, teman sebaya, atau media lain yang belum tentu baik untuk anak.

Stigma dan tabunya pendidikan seksual di masyarakat juga ditengarai sebagai salah satu faktor penghambat realisasi pendidikan seksual di keluarga. Padahal, jelas-jelas keluarga harus mengambil peran dan menjadi sumber informasi yang paling tepercaya bagi anak-anak mereka dan remaja terkait pendidikan seksual.

“Kalau sudah remaja misalnya, terus anak pacaran atau suka-sukaan, kan otomatis dia akan tahu pendidikan seksual dari pacarnya yang bisa jadi informasinya salah,” jelas dia.

Perihal pendidikan seksual kepada anak, Inez menyarankan agar orang tua memosisikan dirinya sebagai teman. Jangan terburu-buru marah, emosi, khawatir, dan lainnya jika anak menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan seks. Dengan begitu anak pun akan lebih terbuka pada orang tuanya.

“Tidak ada kata terlambat untuk terbuka dan mulai membicarakan pendidikan seksual dengan anak. Jika sekarang anak sudah remaja atau dewasa pun ya tidak apa. Mulailah untuk berbicara dengan mereka dan jadilah teman mereka,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement