Selasa 16 Jul 2019 14:33 WIB

20 Juta Anak di Dunia tak Dapatkan Vaksinasi

Angka stagnasi vaksinasi terjadi di negara dengan kemiskinan tinggi.

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Dokter menyuntikkan vaksin campak dan rubella (measles and rubella/MR) kepada anak dengan faktor risiko kondisi ikutan pascaimunisasi di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/8).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Dokter menyuntikkan vaksin campak dan rubella (measles and rubella/MR) kepada anak dengan faktor risiko kondisi ikutan pascaimunisasi di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Sebanyak hampir 20 juta anak dari seluruh 135 juta jumlah yang lahir setiap tahunnya dilaporkan tidak mendapatkan vaksin yang diperlukan secara lengkap. Hal ini dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (16/7).

Dalam laporan terbaru WHO tentang cakupan imunisasi global bersama UNICEF, terlihat bahwa tingkat vaksinasi menjadi stagnan di sejumlah negara. Secara khusus kestagnanan angka vaksinasi terjadi di banyak negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, serta negara-negara konflik.

Baca Juga

“Vaksin menjadi salah satu cara yang paling penting untuk mencegah wabah dan menjaga dunia tetap aman,” ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan dilansir Prensa Latina.

Laporan  WHO/UNICEF  juga menunjukkan sejak 2010 sejumlah vaksinasi yaitu difteri, tetanus, pertusis, serta campak mengalami stagnan sekitar 86 persen. Setidaknya satu dari 10 anak tidak mendapatkan vaksin-vaksin yang dinilai sangat penting tersebut.

Bahkan, di 16 negara yang mengalami konflik bersenjata atau perang sipil hanya setengah dari jumlah anak-anak yang berada di sana mendapatkan vaksinasi. Di antara negara-negara itu adalah Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Chad, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Haiti, Irak, Mali, Niger, Nigeria, Pakistan, Somalia, Sudan Selatan, Sudan, Suriah, dan Yaman.

Sementara itu, dalam data yang dimiliki WHO, terlihat beberapa negara dengan tingkat vaksinasi tinggi telah mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk diantaranya adalah Brasil, Ekuador, El Salvador dan Peru yang mengalami kemunduran dalam pemberian dosis pertama vaksin campak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement