REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Menurunkan berat badan adalah perjuangan tersendiri. Di Australia, obesitas meningkat hampir dua kali lipat sejak 1995 dan wanita berusia 25 sampai 34 tahun mengalami kenaikan berat badan tercepat.
Sebuah survei baru mengungkapkan orang Australia senang dengan fasilitas pengiriman makanan. Layanan itu rupanya dapat memengaruhi kesehatan dengan cara yang tidak baik. Satu dari 10 orang memesan makanan secara daring setidaknya sekali sepekan dan lebih dari sepertiga orang akan mengurasi porsi makan saat memesan secara daring (online).
“Kami tahu hampir separuh warga Australia merasa mereka sering tergesa-gesa dan memiliki sedikit waktu. Maka tidak mengherankan jika orang Australia memanfaatkan layanan tersebut untuk sarapan, makan siang, atau makan malam,” kata manajer kampanye LiveLighter, Alison McAleese, dilansir Now to Love.
McAleese mengungkapkan dengan mengandalkan membeli makanan di luar rumah atau dikirim melalui layanan daring, seseorang cenderung makan lebih banyak. Layanan pesan antar makanan juga dapat membuat orang memilih makanan yang tidak sehat. Selain itu memanfaatkan food delivery juga menghabiskan lebih banyak uang daripada memasak sendiri di rumah.
Penelitian ini juga menemukan meskipun menyukai fasilitas pengiriman makanan, dua pertiga dari orang-orang tersebut benar-benar menikmati memasak. “Kami tidak mengatakan untuk mengurangi take away. Tetapi ketika menyiapkan makanan kami sendiri, jauh lebih mungkin menambah asupan buah-buahan dan sayuran,” ujar McAleese.
Manajer LiveLighter, Kelly Kennington, mengungkapkan menambahkan lebih banyak buah dan sayuran ke dalam makanan dapat menurunkan risiko diabetes tipe dua, penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Mengonsumsi buah dan sayuran juga membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Mungkin, kata Kennington, perlu sedikit waktu ekstra untuk membuat rencana dan memasak. “Tetapi ketika mempertimbangkan manfaat dan biaya yang lebih murah dalam jangka panjang, itu sepadan dengan usaha,” tutur Kennington.