Sabtu 13 Jul 2019 11:58 WIB

Cacar Air: Inilah Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya yang Perlu Diketahui

Setiap orang pastinya akan mengalami cacar air.

Rep: cermati/ Red:
Bayi terkena cacar air
Foto: Independent
Bayi terkena cacar air

Setiap orang pastinya akan mengalami cacar air, baik itu saat masih kecil atau menyerang ketika usia dewasa. Cacar air ini timbul bukan hanya di area badan saja, tapi juga bisa timbul di sekitar wajah, tangan hingga seluruh tubuh. Cacar air ini memberikan efek panas dan rasa gatal di seluruh tubuh yang memang tidak membuat nyaman.

Bagi Anda yang belum mengalaminya dan ingin tahu lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini yang telah dirangkum Cermati.com dari berbagai sumber yang membahas tentang pengertian, penyebab, gejala, dan bagaimana cara untuk mengobati cacar air.

 

Pengertian Cacar Air

cacar air

Seorang anak terkena cacar air

Masyarakat zaman dahulu menganggap cacar air seperti hal yang biasa tidak membahayakan kesehatan. Namun, sebenarnya cacar air cukup berbahaya jika sampai muncul di daerah mata atau bagian-bagian sensitif lainnya.

Selain itu, cacar air yang menyerang orang dewasa di atas 12 tahun, terlebih lagi sedang hamil bisa menyebabkan komplikasi kesehatan. Kesulitan bernafas, dehidrasi, dan kurangnya intensitas buang air kecil bisa benar-benar membahayakan janin dan ibunya.

Cacar air muncul karena adanya infeksi dari virus varisela zoster. Inilah kenapa di beberapa daerah menyebut cacar air sebagai varisela yang berupa bintil kemerahan yang muncul di semua bagian tubuh ini berisi air dan terasa gatal.

Kabar baiknya, varisela ini mampu sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Bahkan untuk orang yang memiliki kekebalan tubuh yang bagus, hanya akan berlangsung beberapa hari saja. Bintil ini akan cepat mengering dan mengelupas dengan sendirinya. Sebaiknya jangan digaruk agar bintil tidak luka dan membekas saat sudah mulai kering.

Biasanya cacar air paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Meskipun orang dewasa juga bisa mengalaminya dengan dampak dan gejala yang lebih parah.

Umumnya, orang akan terserang cacar air sekali saja seumur hidup. Lebih dari itu, dikhawatirkan Anda terserang cacar api atau shingles.

Baca Juga: Gejala, Penyebab, Obat Penyakit Kanker yang Diderita Ani Yudhoyono

Penyebab Terjadinya Cacar Air

Ada beberapa penyebab yang memicu munculnya  cacar air. Penyebab utamanya cacar air atau varisela simplex adalah adanya virus varisela zoster yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus jenis ini merupakan salah satu virus yang mudah menyebar dan menular dengan cepat. Terlebih lagi virus varisela menggunakan udara dalam penyebarannya. Selain itu juga ada beberapa penyebab terjadinya cacar air yaitu:

- Terjadinya kontak langsung dengan si penderita cacar air

- Terkena cairan dari penderita cacar, seperti berbagi gelas yang sama, sendok, handuk, atau terkena semburan bersin dan batuknya

- Memegang langsung barang-barang yang sebelumnya dipakai oleh si penderita cacar, seperti baju, seprai, atau bantal.

Ada beberapa faktor juga yang menyebabkan seseorang mudah terkena cacar. Antaranya adalah:

- Sebelumnya memang belum pernah terkena cacar air

- Belum pernah mendapatkan vaksinasi pencegahan cacar air, terutama diberikan untuk ibu hamil karena ini akan sangat bermanfaat untuk menjaga janin 

- Berada di dalam satu ruangan tertutup lebih dari satu jam bersama penderita cacar air, ini akan memudahkan virus menginfeksi Anda melalui udara yang dihirup bersamaan

- Kekebalan tubuh yang cukup lemah, sehingga virus mudah menyerang

- Berada satu atap dengan anak-anak yang berusia kurang dari 10 tahun.

Gejala Cacar Air

cacar air

Anak demam saat terkena cacar air

Gejala yang sangat umum terjadi pada seseorang yang terinfeksi virus varisela, antara lain:

- Demam tinggi dan munculnya ruam merah yang berubah  menjadi bintil-bintil berisi air

- Rasa nyeri otot dan sakit kepala yang cukup mengganggu

- Terasa gatal di seluruh bintil berisi cairan 

Umumnya, munculnya bintil tidak dalam waktu yang bersamaan. Saat kering dan mengelupas pun begitu juga. Sebagian kering, sebagian mulai mengelupas. Bahkan ada yang mulai mengelupas sebagian ada yang baru muncul bintil baru.

Rasa gatal yang muncul ini biasanya membuat penderita cacar tidak tahan untuk menggaruknya. Alhasil, kulit akan penuh bekas luka dan kemungkinan terjadinya infeksi sekunder bisa lebih besar persentasenya. Maka dari itu, sebaiknya seseorang yang terkena cacar air sebisa mungkin menahan diri untuk tidak menggaruknya.

Baca Juga: Sakit Maag: Gejala Maag, Ciri-Ciri Sakit Maag, Penyebab, dan Pecegahan Penyakit Maag yang Perlu Kamu Tahu

Cara Mengobatinya

Tak perlu khawatir, ada berbagai cara tepat untuk mengobati cacar air yang mulai menyebar di tubuh. Meskipun Anda bisa mengobatinya sendiri di rumah, namun jika cacar air tidak kunjung sembuh justru mengalami gejala yang lebih parah, sebaiknya bawa ke dokter agar bisa ditangani secepatnya.

Istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi seimbang agar kekebalan tubuh selalu terjaga. Jangan jadikan alasan cacar air untuk tidak mandi. Mandi dan keringkan perlahan dengan handuk halus dan mudah menyerap air. Sementara untuk mengurangi rasa gatal, Anda bisa mengkonsumsi obat antihistamin dengan resep dokter atau mengoleskan kalamin di seluruh bintil cacar. 

Tetap Jaga Kebersihan dan Perhatikan Asupan yang Bergizi

Selalu menjaga kebersihan diri saat terkena cacar, ini akan mengurangi resiko terkena infeksi sekunder. Selain itu, kebersihan diri juga akan mengurangi resiko terkena virus varisela. Meskipun cacar bukanlah penyakit mematikan, namun Anda harus tetap waspada terhadap kehadirannya. Jangan lupa juga tetap perhatikan makanan dan minuman yang dimakan. Jika cacar air ingin cepat pulih, sebaiknya konsumsi asupan yang bergizi tinggi, sehingga nutrisi dapat diserap tubuh dan tentunya akan melawan virus-virus tersebut.

Baca Juga: 4 Strategi Jitu untuk Menyikapi Biaya Mahal Rumah Sakit

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement