Ahad 07 Jul 2019 16:33 WIB

Film Battle of Surabaya akan Diputar di Prancis

Sebanyak enam film yang diputar merupakan film-film unggulan Indonesia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Battle of Surabaya
Foto: ist
Battle of Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Battle of Surabaya jadi satu dari enam film Indonesia yang diputar dalam Pekan Film Indonesia atau La Fete du Cine Indonesien. Diadakan di Cinema le Prado Marseille, Prancis, 27-29 Juni 2019.

Agenda itu diselenggarakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Marseille. Gelaran menggandeng Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

Sebanyak enam film yang diputar di festival sendiri merupakan film-film unggulan Indonesia. Sekaligus, telah meraih banyak penghargaan di tingkat nasional maupun internasional. 

Selain Battle of Surabaya, film-film lain yang ditayangkan ada Nyai, Surau dan Silek, Sekala Diskala, Boven Digoel dan Emma/Atirah. Konjen RI di Marseille mengadakan pula diskusi film.

Ada tiga narasumber dihadirkan mulai Produser Battle of Surabaya, Suyanto, Sutradara Surau dan Silek, Arief Malinmudo dan pemertan utama Nyai, Annisa Hertami.

Kegiatan dihadiri pecinta film yang mayoritas merupakan masyarakat Kota Marseille. Konjen RI untuk Marseille, Asianto Sinambela, menilai, industri film Indonesia saat ini telah berkembang pesat.

"Banyak yang memenangi berbagai penghargaan internasional," kata Asianto, Ahad (7/7).

Ia berpendapat, Indonesia memang sudah sangat terkenal akan keindahan alam. Sehingga, sangat ideal untuk dijadikan lokasi pengambilan gambar untuk produksi film dari seluruh dunia.

Kepala Bidang Perizinan dan Pengendalian Film Pusbangfilm Kemendikbud, Dian Srinursih menyampaikan, pemerintah terus berusaha bersinergi dengan berbagai pihak bidang perfilman.

Selain itu, hingga kini terus dibuka pintu selebar-lebarnya bagi pihak asing yang ingin membuat film di Indonesia. Karenanya, ia merasa, Pekan Film Indonesia dapat pula jadi sarana memperkuat diplomatik. 

"Diselenggarakannya kegiatan Pekan Film Indonesia ini untuk lebih meningkatkan hubungan diplomasi dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia di luar negeri melalui film-filmnya," ujar Dian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement