REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara John De Rantau mengadaptasi cerita pendek karya sastrawan Seno Gumira Ajidarma ke layar lebar. Sinema berjudul Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, yang diangkat dari tajuk cerpennya.
"Buat saya judul ini orisinal, cerita yang menggelitik. Cerita seorang gadis korban persekusi yang dituduh mengakibatkan kehancuran sebuah tempat, tetapi dikemas dengan lucu," kata sineas 49 tahun tersebut.
John berbincang dengan Seno tentang keinginan mengubah cerpennya menjadi film. Seno pun dilibatkan menjadi penulis skenario bersama John. Mereka berdua menyesuaikan cerita yang ditulis Seno pada 1991 itu supaya relevan dengan kondisi sekarang.
Film berkisah tentang Sophie (Elvira Devinamira), mahasiswi S2 yang sedang melakukan penelitian di sebuah perkampungan. Tanpa Sophie sadari, kehadirannya memicu keributan akibat kebiasaan bernyanyi di kamar mandi yang terdengar sampai ke jalan.
John menyampaikan bahwa film diperuntukkan bagi penonton dewasa. Namun, film tidak menampilkan adegan vulgar atau yang mengarah pada pornografi. Dia justru menekankan bahwa film terbarunya itu bercerita tentang kebangsaan.
John memaksudkan film sebagai kontemplasi atas isu sosial bagi para penonton dewasa. Ini juga pertama kalinya John mengarahkan film bergenre drama komedi. Proses syuting berlangsung di perkampungan Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan.
Lebih istimewa lagi, ada enam sutradara selain dirinya yang menjadi cameo dalam film. John merasa sinema besutan rumah produksi Himaya Studio dan Jder Syndicate itu adalah karya paling membebaskan yang pernah dia garap.
"Ini sebuah film yang melawan sistem, melawan tren. Mencoba jadi pionir dan tren sendiri dalam sinema Indonesia," ungkap John. Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi tayang di bioskop mulai 18 Juli 2019.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
